Karakteristik Kartu TAT (Thematic Apperception Test)



 

           Dalam menginterpretasikan tanggapan testi terhadap stimuli yang disajikan diperlukan pemehaman mengenai karakteristik atau sifat-sifat stimuli tersebut. Pengenalan karakteristik juga diperlukan untuk memilih kartu-kartu yang akan disajikan pada penyajian singkat.
Karakteristik kartu dapat digolongkan dalam karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.    Kejelasan struktur konteks/ situasi orang yang terlibat, dan objek yang terlibat.
Dalam beberapa gambar, situasi, orang dan objek, tampak jelas. Pada kartu 1, disitu tampak jelas gambar seorang anak laki-laki sedang instrospeksi yang melibatkan biola yang tampak jelas. Pada kartu 2, jelas pemandangan pertanian dengan orang-orang yang terlibat ialah seorang wanita muda, seorang pria dan seorang wanita yang leebih tua. Kartu-kartu lain yang jelas strukturnya ialah kartu 3 MF, 4, 5, 6 BM, dan 9 GF, 10, 13 MF.
Dari stimuli yang jelas begini, imajinasi tidak dibutuhkan. Bila testi menginterpretasikan gambar yang jelas tidak seperti yang seharusnya, maka dapat dikatakan ada penyimpangan persepsi atau salah interpretasi. Hal ini dapat digunakan bahan diagnosa.
Namun demikian, dalam kartu-kartu yang tergolong jelas strukturnya itupun kadang-kadang terdapat objek-objek yang tidak jelas strukturnya. Ketidakjelasan struktur ini mungkin disebabkan oleh:
a.       Objek-objek tersebut bentuknya meragukan, sehingga sukar ditentukan atau tidak teramati oleh pembuat cerita. Misalnya pada kartu 1, objek dibawah biola tidak dapat diinterpretasikan sebagai meja, taplak meja, kertas bungkus, kertas musik, dan sebagainya. Demikian juga pada kartu 2, latar paling belakang agak kabur. Disitu ada gambar pria dan kuda lain, ada gedung-gedung, dan ada “air”. Objek-objek “kabur” semacam ini memberikan kesempatan testi untuk memproyeksikan diri.
b.      Meskipun objek, manusia-manusia, maupun situasi umumnya cukup jelas, hubungan antara manusia-manusia tersbut, aktivits, perasaan, jalan ceritanya, dan akhir cerita, tidak sama strukturnya. Disinilah imajinasi testi dibangkitkan. Contoh kartu yang tidak jelas strukturnya ialah kartu 3 BM. Disini gambaran orang tidak jelas pria atau wanita, tua atau muda. Juga benda yang di atas lantai, dapat dikatakan sebagai sepucuk pistol, kunci, mainan, atau lubang dilantai. Latar belakangnya pun tidak jelas, sehingga dapat dinterpretasikan di berbagai tempat.
Pada kartu 10, 11, dan 19 ketidakjelasan ini semakin menonjol. Pada kartu-kartu semacam ini tugas testi semakin rumit. Ia tidak hanya harus membuat cerita untuk mendasari perasaan dan interaksi antara manusia-manusia dan objek, tetapi ia juga harus menentukan sendiri situasi umumnya, macam orang-orangnya, dan kejadian-kejadian yang dibuthkan untuk membuat ceritanya jalan.
Dari stimulasi macam inilah kita dapat menyimpulkan kesiapan testi dalam menanggapi hal-hal yang tidak jelas. Ada orang yang siap menghadapi sesuatu yang tidak jelas, dan ada orang yang goncang dalam keadaan demikian.

2.    Situasi kejadiannya biasa atau luar biasa, ditinjau dari pengalaman manusia pada umumnya.
Kartu 6 BM, yang menggambarkan wanita setengah umur berdiri membelakangi pria muda jangkung, dan 7 GF, ialah seorang ibu dudukdisamping anak perempuan, merupakan contoph gambar yang strukturnya jelas dan situasinya tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Juga kartu 10, yang meskipun gambarnya kurang jelas pelakunya, tetapi kejadiannya masih merupakan pengalaman biasa.
Beberapa orang dapat “terkejut” menghadapi kejadian yang digambarkan yang diluar jangkauan kehidupan sehari-hari. Kartu 17 BM, meskipun gambarnya jelas, kartu 18 BM dan 19, merupakan contoh gambar kejadian yang luar biasa, yang tidak dinyana. Menurut criteria ini kartu-kartu TAT dibagi atas dua set. Set pertama, gambar 1 sampai 10 dirancang menggambarkan kejadian sehari-hari. Dan set kedua kartu 11 sampai 20 dirancang menggambarkan kejadian yang lebih luar biasa dan lebih menantang daya khayal testi.
Keluarbiasaan gambar biasanya disajikan dalam bentuk unsure yang menyimpang, bukan adanya sesuatu yang tidak pernah ditemui atau tidak realistic.  Variasi biasa/luar biasa ini sengaja digunakan untuk mengungkap kemampuan testi menghadapi hal-hal yang biasa dan luar biasa. Unsur-unsur yang penyimpangannya menonjol terlihat pada kartu 12 F, 15, 17 GF, dan 18 BM. Stimuli berupa manusia nyata, tetapi dalam situasi yang aneh disajikan pada kartu 12 F dan 18 BM. Sedang makhluk yang aneh pada situasi yang aneh, merupakan stimuli kartu 15. Kartu 11, 17 GF atau 19 menyajikan gambar yang tidak jelas situasi maupun hubungannya, sehingga benar-benar menantang daya khayal, adaptasi dan fleksibilitas testi.
3.    Bermanusia atau tidak.
Kebanyakan stimuli TAT mengambarkan kejadian yang ada manusianya, seseorang atau lebih. Beberapa hanya memberikan kesan ada orangnya, seperti kartu 11. Kartu 12 BG dan 19 sama sekali tidak menampakan manusianya.
Ditinjau dari karakteristik ini, kertu 16 termasuk kartu yang tidak bermanusia, bahkan sama sekali tidak ada gambarannya alias kosong. Kartu ini menantang testi untuk menciptakan sendiri seluruh ceritanya, mencari sendiri bahan-bahannya, ialah orang-orangnya yang terlibat, hubungan-hubungannya, kejadiannya, dan lain-lain.
4.    Sederhana atau rumitnya bentuk, tanpa memandang sederhana dan rumitnya isi.
Sekilas dapat diamati adanya perbedaan definit dan tidaknya gambar. Bandingkan kartu 1 dengan kartu 19. Pada kartu 1, unsur pokok tampak jelas: anak laki-laki dan biola, atau mungkin ditambah meja. Sebaliknya pada kartu 19, gambar yang meliuk-liuk tidak menonjolkan bentuk yang dominan yang dapat menjadi pusat perhatian, dan keseluruhan gambar tidak meberikan bentuk yang definit sehingga dapat diartikan bermacam-macam. Testi dipaksa puas mengartikan sebagai benda-benda yang tidak berbentuk seperti mendung, awan, asap, kekuatan pusaran, dan sebagainya.
Lain lagi bila kita bandingkan kartu 1 dengan kartu 2, ialah pemandangan daerah pertanian. Pada kartu 1, unsurnya hanya 2 atau 3, sedang pada kartu 2, tampak bahwa disini terdapat lebih banyak gambar orang, sehingga lebih banyak interprestasi hubungan antara orang-orang ini. Demikian juga, pada kartu 2 ini, terdapat begitu banyak perincian. Buku, bajak, kuda. Lading, bangunan , kehamilan wanita yang leboh tua, dan sebagainya.
Sebenarnya, kartu-kartu masih dapat digolongkan dalam karkteristik-karakteristik lainnya. Namun kiranya variasi yang disebutkan diatas telah cukup menjadi sebagai dasar interpretasi dan pemilihan kartu. Adanya variasi karakteristik ini memungkinkan testar menyajikan stimuli yang tepat untuk mendapatkan tanggapan tadi yang dapat di interprestasikan dengan cermat mengenal segi-segi yang ingin diungkap.