Tes DAT (Differential Aptitude Test)



Tes Bakat DAT
(DAT) Differential Aptitude Test, merupakan salah satu seri tes multiple bakat yang paling umum digunakan  dalam bidang pendidikan dan kerja. DAT pertama kali terbit tahun 1947, dan telah direvisi pada tahun 1963. Penyusun DAT adalah G. Bennett, H.G.Seashore, dan A.G.Wesman dari USA. DAT memakai teori kelompok faktor kecerdasan model PMA atau Kemampuan Mental (KMP) dari Thurstone.



Adapun maksud dan tujuan DAT antara lain:
a.       Sebagai sarana akademik untuk mendapatkan prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan standart bagi siswa.
b.      Dirancang untuk bimbingan pendidikan dan vokasional (pekerjaan).
c.       Dapat dipakai dalam bidang industri untuk penempatan karyawan dan promosi jabatan selanjutnya (perkembangan pembinaan karyawan pabrik).
d.      DAT terdiri dari 8 tes, masing-masing berdiri sendiri, sehingga dapat digunakan secara terpisah, untuk seleksi dalam bidang industri pada jenis pekerjaan tertentu.


Adapun kedelapan sub-tes dalam DAT adalah sebagai berikut:
1.      Verbal Reasoning
(VR)/Test Penalaran Verbal. Dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir abstrak, generalisasi, dan konstruktif memahami konsep verbal. Perbendaharaan kata yang digunakan dalam test ini meliputi perbendaharaan kata yang biasa digunakan dalam berbagai bidang, diantaranya sejarah, geografi, sastra, dan sains. Materi test ini berupa analogi sederhana, yang biasa digunakan dalam test intelegensi umum, walaupun analogi sederhana ini telah mendasarkan pada asosiasi daripada berpikir. Hasil pengukuran test VR ini diharapkan untuk prediksi kesuk sesan dalam bidang yang me mentingkan pemahaman konsep verbal.
Contoh soal : .... dikenakan pada saat pesta, dan seragam sekolah dikenakan pada saat....
a.       Peci dan masjid
b.      Gaun dan sekolah
c.       Jas dasi dan rumah
d.      Kebaya dan pasar

2.      Numerical Ability
(NA) / Kemampuan Aritmatik. Dirancang untuk mengukur kemampuan memahami hubungan numerik dan memecahkan masalah yang ber- hubungan dengan konsep numerik. Test ini lebih mengukur kemampuan komputasi daripada penalaran numerik. Test ini sangat penting untuk prediksi dalam bidang matematika,fisika, kimia, teknik, dan bidang lain yang membutuhkan kemampuan berpikir secara kuantitatif. Prediksi dalam bi- dang pekerjaan seperti akuntansi, statistik, dan asisten laboratorium. NA bersama dengan VR di gunakan untuk estimasi kemampuan General Learning.
Contoh soal : 178+148 = ......
a.       217
b.      316
c.       326
d.      376

3.      Abstract Reasoning
(AR) atau Penalaran Abstrak Dirancang untuk mengukur penalaran non verbal. Dalam setiap butir test ini menuntut pemahaman logis tentang prinsip–prinsip yang digunakan untuk mengubah diagram dan kemampuan membedakan perbedaan yang kecil pada garis, daerah, maupun bentuk. AR merupakan suplemen VR + NA, guna estimasi intelegensi. AR digunakan untuk prediksi dalam bidang pendidikan dan profesi yang menuntut pemahaman relasi antara benda atau objek. Skor AR dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk memahami penalaran seseorang jika seseorang mengalami kesukaran bahasa dan mendapatkan skor rendah pada test VR.



Contoh Soal :
Soal-01-Tes-Abstrak-Penalaran-Logika
Gambar manakah yang dapat menggantikan urutan gambar di atas?
Pertanyaan-01-Tes-Abstrak-Penalaran-Logika
4.      Relation
(SR) Space Relation arau Hubungan Spasial atau ruang. Mengukur kemampuan visualisasi terhadap konstruksi objek tiga dimensi yang dibangun dari pola dua dimensi dan kemampuan membayangkan berbagai cara yang di gu nakan untuk memutar objek tersebut sehingga mempunyai bangunan seperti yang tampak dalam gambar. Test ini dirancang untuk memprediksi kesuksesan dalam bidang perencanaan tata ruang, desainer, arsitektur, seni, dan dekorasi.
Contoh soal :
Apabila pola kubus dibangun, maka akan membentuk bangun yang mana?
Spatial reasoning test example question
5.      Mechanical Reasoning
(MR) / Penalaran Mekanikal Test ini merupakan bentuk baru dari test bakat Spatial Mechanical Comprehension. Setiap butir dari test ini menyajikan gambar si tuasi mekanik disertai pertanyaan dalam kata-kata sederhana. Test ini me ngukur pemahaman prinsip–prinsip mekanik dan fisika dalam situasi familiar. Skor test ini akan dipengaruhi oleh pengalaman individu, walaupun hanya meningkatkan beberapa point saja. Hasil ini digunakan untuk prediksi kesuksesan da- lam belajar dan pekerja an yang menuntut pemahaman prinsip-prinsip umum dari fisika. Prediksi dalam pekerjaan seperti bidang mekanik, perakitan, pertukangan kayu. Perlu diketahui testee yang mendapat skor tinggi pada tes ini akan dengan mudah mempelajari prinsip-prinsip kerja dan reparasi alat yang ber-sifat kompleks.
Contoh soal :
https://balakutakbutak.files.wordpress.com/2013/08/contoh-mr-2.png
Manakah yang lebih berat diantara keduanya ?
a.       A
b.      B
c.       Seimbang
d.      Tidak sama berat



6.      Clerical Speed Accuracy
(CSA)/Kecepatan dan Keakuratan klerikal. Tes ini dirancang untuk mengukur kecepatan dan ketelitian testee dalam tugas–tugas yang membutuhkan persepsi sederhana. Tugas testee adalah memilih kombinasi angka atau huruf yang sama dengan kombinasi yang telah diberi garis bawah pada buku soal, dengan cara memberi garis bawah pada kombinasi pilihannya. Butir tes ini merupakan elemen yang sering digunakan pada berbagai tugas administrasi. Hasil tes ini untuk prediksi kemampuan mengerjakan hal-hal penting rutin administrasi seperti mengatur arsip. Manfaat untuk bidang pendidikan dapat dikatakan relatif kecil, tetapi skor rendah menunjukkan bahwa testee mengalami kesulitan dalam hal keberhasilan, ketepatan, kecepatan dalam mengerjakan tugas.

7.      Language Usage 1
Bagian I Perbendaharaan kata dalam tes ini merupakan hasil seleksi dari Gate’s Spelling Differential in 3876 Words, dan merupakan perbendaharaan kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

8.      Spelling Language Usage II
Bagian II Test ini dirancang untuk mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dengan yang jelek ,memahami pemberian tanda baca yang tepat dan penggunaan kata yang tepat dalam bahasa inggris. Kemampuan tersebut banyak digunakan dalam bidang jurnalistik, korespodensi bisnis. Perlu diketahui tes ini lebih menyerupai tes prestasi  jika dibandingkan dengan tes yang lain.

Catatan:
     Pemberian skor dalam tes DAT yakni dengan mengkoreksi semua jawaban benar dan salah. Kemudian memberikan skor dengan cara jawaban benar akan diberi skor 1 dan 0 untuk jawaban yang tidak sesuai. Biasanya tes DAT dalam setiap satu sub tes akan disajikan dalam jumlah puluhan soal yang beragam tergantung tujuan tes DAT itu sendiri.

3 komentar

This is a really informative knowledge, Thanks for posting this informative Information. Numerical Ability Test

Interesting Article. Hoping that you will continue posting an article having a useful information. Numerical Ability Test

bolehkah saya tahu sumber konten ini?