Proses Inquiry-Pencatatan dan Observasi saat melakukan Thematic Apperception Test (TAT)


A. Inquiry
Inquiry adalah interview yang dilakukan setelah selesainya TAT. Ada dua cara dalam melakukan inquiry:
1. Diberikan sesudah satu cerita selesai dan waktunya tidak diperhitungkan.
2. Cara yang lebih baik untuk mengadakan inquiry adalah seperti pada tes Ro, yaitu setelah selesai seluruh cerita.
Hal-hal yang perlu yang ditanyakan dalam inquiry (interview yang dilakukan stelah TAT):
1. Darimana cerita berasal (ide cerita), buku, film, atau karangan sendiri.
2. Jenis kelamin dan usia masing-masing tokoh dalam cerita.
3. Tanyakan juga tentang dua gambar disenangi dan dua gambar yang tidak disenangi (dari 2 sesi).
4. Apa yang terdapat dalam gambar yang membuat anda bercerita begitu.
5. Apakah orang-orang yang anda masukkan dalam cerita mengingatkan anda pada seseorang dalam kehidupan anda.

B. Pencatatan
Berkas TAT hendaknya dilengkapi data pribadi testi untuk kepentingan identifikasi maupun interpretasi. Selain nama, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, alamat, status keluarga (anak keberapa dari berapa bersaudara), jenis kelamin saudara kandung, status perkawinan, apa orang tua masih lengkap (bila tidak, apakah bercerai atau meninggal dunia), masalah yang dihadapi saat ini, sejarah kehidupan subjek, juga perlu dicatat tanggal tes, keperluan, dan nama tester.
Karena penting bagi interpretasi, tester sebaiknya mencatat semua tanggapan testee terhadap gambar maupun suasana penyajian dan catatan observasi tingkah laku testee. Pada catatan yang berbentuk langsung, adanya salah ucap, salah kata, ulangan kata, susunan kalimat yang tidak teratur, dan kalimat-kalimat yang aneh, hendaknya digrisbawahi, untuk membedakan dengan kesalahan pencatatan. Untuk memudahkan pencatatan dapat digunakan tape recorder. Transkrip dalam bentuk tertulisnya hendaknya juga selengkapnya mungkin.
Reaksi testi terhadap tester dan suasan tes pada umumnya, juga perlu dicatat. Misalnya komentar-komentar mengenai kompetisi testeer, kritik terhadap gambar, terhadp penyajian ataupun ruangan, dan lain-lain. Demikian juga perlu dicatat perubahan suasana hati dan perubahan sikap yang ditunjukkan oleh testi.

C. Observasi
Bahan lain yang perlu dicatat untuk interpretasi ialah tingkah laku testi selama tes berlangusng. Sebab sering kali tingkah laku ini adalah akibat langsung dari perasaan, sentiment, kecemasan dan lain-lain yang timbul karena stimuli yang disajikan, atau cerita yang dibuatnya.
1. Berhenti atau macet selagi bercerita.
2. Mendehem.
3. Gelisah.
4. Menggosok-gosok atau memegang-megang bagian badan.
5. Berkeringat.
6. Berhenti untuk menyulut rokok (jika merokok).
7. Minta diri untuk ke kamar kecil.
8. Ragu-ragu.
9. Adanya tiks.