Sejarah Behavior Therapy

Pict by KisahPsikologi
Pada awal tahu 1920-an, mulai tampak laporan yang terpisah–pisah tentang prinsip beljar dalam terapi gangguan perilaku. Tetapi laporan tersebut, memiliki sedikit pengaruh para janur utama psikiatri dan psikologi klinis. Sampai 1960-an terapi perilaku tidak timbul sebagai pendekatan yang sistematik dan menyeluruh dalam gangguan psikiatri (perilaku). Perkembangannya didirikan secara terpisah pada tiga benua. Joseph Wolpe dan rekan kerjanya di Johannerburg, Afrika Selatan, menggunakan banyak teknik Pavlov untuk menghasilkan dan menghilangkan neurosis eksperimental pada kucing. Dari penelitian tersebut, Wolpe mengembangkan desensitisasi sestematik, suatu prototype dari banyak prosedur perilaku sekarang ini yang dihasilkan untuk pengobatan kecemasan maladaptive yang ditimbulkan oleh stimuli yang dapat diidentifikasi di dalam lingkungan.
Pada waktu yang kira–kira sama, suatu kelompok di Institusi of Psychiatry of the University of London, khususnya Hans Jurgen Eysenck dan M.B. Shapiro, menekankan kepentingan pendekatan empirik dan eksperimental untuk mengerti dan mengobati pasien individual, dengan menggunakan paradigma pengendalian diri sendiri (own control), kasus tunggal dan teori belajar modern. Asal terapi perilaku yang ketiga adalah dari penelitian yang dilakukan oleh riset dokter psikologis Harvard B.F Skinner. Murid Skinner mulai menerapkan teknologi pembiasaan pelaku (operant conditioning), yang dikembangkan pada laboratorium pembiasaaan binatang, pada manusia dalam lingkungan klinis.
Steven Jay Lynn dan John P. Garske (1985) menyebutkan bahwa di kalangan konselor/psikolog, teori dan pendekatan behavior sering disebut sebagai modifikasi perilaku (behavior modification) dan terapi perilaku (behavior therapy), sedangkan menurut Carlton E. Beck (1971) istilah ini dikenal dengan behavior therapy, behavior counseling, reinforcement therapy, behavior modification, contingency management. Istilah pendekatan behavior pertama kali digunakan oleh Lindzey pada tahun 1954 dan kemudian lebih dikenalkan oleh Lazarus pada tahun 1958. Istilah pendekatan tingkah laku lebih dikenal di Inggrissedangkan di Amerika Serikat lebih terkenal dengan istilah behavior modification.  Di kedua negara tersebut pendekatan tingkah laku terjadi secara bersamaan.
Peristiwa penting dalam salah satu sejarah perkembangan behavioristik adalah dipublikasikannya tulisan seorang psikolog Inggris yaitu H.J. Eysenck tentang terapi behavior pada tahun 1952. Di bawah pimpinan H.J. Eysenck, Jurusan Psikologi di Institut Psikiatri memiliki dua bidang yaitu bidang penelitian dan bidang pengajaran klinis. Bidang penelitian lebih mengembangkan dimensi tingkah laku untuk menjelaskan abnormalitas tingkah laku yang dirumuskan oleh Eysenck, sedangkan dalam bidang pengajaran klinis menyelenggarakan latihan bagi sarjana-sarjana psikologi klinis. Dalam tahap awal perkembangannya batasan pendekatan behavior diberikan sebagai aplikasi teoribelajar modern pada perlakuan masalah-masalah klinis.
B.F. Skinner pada tahun 1953 menulis buku Science and Human Behavior, menjelaskan tentang peranan dari teori operant conditioning di dalam perilaku manusia. Pendekatan behavior merupakan pendekatan yang berkembang secara logis dari keseluruhan sejarah psikologi eksperimental. Eksperimen Pavlov dengan classical conditioning dan Bekhterev dengan instrumental conditioning-nya memberikan pengaruh besar terhadap pendekatan behavior. Pavlov mengungkapkan berbagai kegunaan teori dan tekniknya dalam memecahkan masalah tingkah laku abnormal seperti hysteria, obsessionel neurosis dan paranoid.  Perkembangan ini diperkuat dengan tulisandari Joseph Wolpe (1958) dalam bukunya Psychotherapy by Reciprocal Inhibition yang menginterpretasi dari perilaku neurotis manusia dengan inspirasi dari Pavlovian dan Hullian serta memberikan rekomendasi teknik khusus 3 dalam terapi behavior yaitu desentisisasi sistematis (systematic desensitization) dan pelatihan asertivitas (assertiveness training). Pada tahun 1960-an muncul gagasan baru yang mengemukakan tentang terapi behavior dan neurosis oleh Eysenck yang pada akhirnya berpengaruh besar pada Principles of Behavior Modification dari Bandura (1969).
Perkembangan yang pesat membawa terapi behavior untuk pertama kalinya ditulis dalam publikasi ilmiah yaitu Behavior Research and Therapy dan Journal of Applied Behavior Analysis. Akhir tahun 1960-an dimasukkan elemen baru dalam konsep terapi perilaku yaitu imitation learning and modeling di mana pada saat yang sama, psikologi juga memberi perhatian pada imitation. Tahun 1960-an dan di tahun 1970-an awal, Albert Bandura mengganti titik tekan perhatiannya pada teknik perilaku baru yaitu participant modeling. Perkembangan selanjutnya adalah digagasnya teori dan metode cognitive-behavioral dengan pendekatan A-B-Cs oleh Albert Allis pada tahun 1970-an. Kontributor dari pendekatan baru ini adalah Aaron T. Beck (1976), Donald Meichenbaum (1977) dan Albert Bandura dengan konsep yang dikemukakan adalah self-efficacy, manifestasi dari pendekatan belajar sosial (social learning approach). Social learning theory merupakan kombinasi dari classical dan operant conditioning.
Awal tahun 1980-an muncul pembaharuan behaviorisme yaitu neo-behaviorisme yang menekankan pada classical conditioning dalam etiologi dan perlakuan (treatment) terhadap neurosis, di mana konsep baru ini berlawanan dengan sebutan black box/black boxes. Pada akhir tahun 1980-an konsep behaviorisme difokuskan pada behavioral medicine yang merujuk pada pendekatan psikologis yang menangani kondisi physical or medicine disorder. Corey (2005) mengemukakan bahwa dalam perkembangan konsep ini di tahun tahun 1980-an peran emosi ditekankan, dua hal yang sangat penting untuk dikembangkan dalam behaviorisme adalah; (1) cognitive behavior therapy sebagai kekuatan utama, dan (2) mengaplikasikan teknik terapi behavioral untuk mencegah dan memberi perlakuan pada medical disorders. Pada akhir tahun 1980 Association for Advancement of Behavior Therapy telah memiliki anggota kurang lebih 4.300 orang dan tidak kurang dari 50 jurnal sebagai media publikasi ilmiah. Adapun tokoh-tokoh pengembang behaviorisme adalah; Skinner, Pavlov, Eysenck, Joseph Wolpe, Albert Bandura, Albert Ellis, Aaron T. Beck, Ricard Walters, Arnold Lazarus, dan J. B.Watson.


DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. (1969). Principles of Behavior Modification . New York.

Corey, G. (2013). Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika           Aditama.

Kaplan, H., & Saddock, B. (2005). Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Latipun. (2008). Psikologi Konseling. Malang : UMM Press.

Lynn, S. J., & Garske, J. P. (1985). Contemporary Psychotherapies: Models and Methods. Ohio Columbus: A Bell & Howell Company.

Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa. PPDGJ III. DSM V. Jakarta: PT. Nur Jaya.

Saffer, J., & Galinsky, M. (1974). Models of Group Therapy and Sensitivity Training. Prentice-Hall, Englewood Cliffs.

Sanyata, S. (2012). Teori dan Aplikasi Pendekatan Behavioristik dalam Konseling. Jurnal Paradigma, No. 14.

Skinner, B. (1971). Beyond Freedom and Dignity, Alfred A. Knopf. New York.

Stampfl, T. (1975). Implosive Therapy: Staring Down Your Nightmares. Psychology Today.

Sundberg, N. D., Winebarger, A. A., & Taplin, J. R. (2007). Psikologi Klinis . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widiastuti, R. (2014). Gangguan Obsesif Kompulsif Tokoh Nikha dalam Novel Sekotak Kertas Karya Narnie January:. Sawerigading, Vol. 20, No. 3, 473-483.
Wolpe, J. (1958). Psychotherapy by Resiprocal Inhibition. Stanford California: Stanford University Press.

Wolpe, J. (1969). The Practice of Behaviour Therapy. New York: Pergamon Press.