Pengrtian Hipnoterapi

Pict by SegiEmpat
Apa itu Hipnoterapi?

Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnosis (berasal dari Yunani, hypnos, artinya tidur) yaitu pergeseran dalam perhatian yang bisa terjadi dalam hitungan detik, baik dengan bimbingan maupun spontanitas. Hipnoterapi mengunakan sugesti atau perubahan kata-kata yang disampaikan dengan teknik tertentu. satu-satunya kekuatan dalam hipnoterapi adalah komunikasi.
      Pandangan umum tentang hipnosis adalah keadaan trance dimana individu kehilangan kemampuan logisnya dan mengalami perubahan pada sensasi, persepsi, pikiran, atau perilaku. Keadaan ini bisa muncul secara alami atau ditimbulkan secara formal oleh terapis, bekerja sama dengan klien, atau oleh klien sendiri. kebanyakan hipnosis terkait dengan sugesti untuk relaksasi, ketenangan, dan kebugaran. Instruksi untuk merespons hipnosis dalam berbagai cara yang berbeda dan pada derajat yang berbeda, biasanya mereka menggambarkan pengalaman hipnosis menyenangkan. Orang yang terhipnotis tetap sadar tentang siapa diri mereka dan dimana mereka berada, dan mereka ingat dengan apa yang terjadiselama hipnosis.
     Penting untuk dicatat bahwa hipnosis adalah strategi sekunder, atau sebagai prosedur tambahan, dengan mengutamakan strategi intervensi primer, misalnya terapi perilaku, terapi kognitif, analisis transksional,konseling , dan sebagainya. Mereka mempraktikan hipnosis terutama adalah konselor terlatih atau psikoterapis yang bagi mereka dapat memperkuat keterampilan intervensi mereka. 
Pandangan sifat manusiawi terapis yang mempraktikan hipnosis tentu akan bergantung pada tipe terapi yang mempraktikan, yaitu apakah yang berbasis prinsip-prinsip mperilaku, psikodinamik, atau humanistik. Namun, banyak hipnoterapis percaya bahwa individu punya pikiran bawah sadar yang berptensi sebagai sumber daya bagi penyembuhan dan realisasi diri, dan bahwa mereka bisa terlibat dalam proses yang dikenal sebagai “pencarian bawah sadar ” untuk “memulihkan ” sumber daya – sumber daya bawah sadar dalam rangka mencari solusi bagi problem mereka.