Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)



Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)
FACT disusun oleh J C Flanagan, seseorang professor psikologi pada Universitas Pittsburgh dan direktur American Institute for Research. Tes ini dikembangkan dalam usaha untuk mendapatkan suatu system klasifikasi baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang pada tugas-tugas tertentu. Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu. Fact Merupakan seperangkat tes yang terdiri atas 14 tes yang dapat dipergunakan secara keseluruhan atau sebagian-sebagain. Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu.

Tes Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) digunakan untuk:
1.      Alat bantu untuk memprediksi kerja dan perencanaan program latihan dalam rangka konseling pekerjaan.
2.      Alat seleksi dan penempatan karyawan.
3.      Alat bantu memprediksi keberhasilan kerja
4.      Untuk konseling pekerjaan


Tes Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) terdiri atas 14 item soal, dapat digunakan keseluruhan atau sebagiannya saja:
1. Inspection. Mengukur kemampuan seseorang untuk meneliti adanya ketidaksempurnaan dari sebuah benda secara tepat dan teliti.
2.   Coding. Mengukur kemampuan untuk memahami kode-kode yang diberikan, kemudian menggunakan kode itu dalam tugas yang sesungguhnya.
3.     Memory. Mengingat kembali kode yang telah dipelajari dalam coding.
4.   Precission. Mengukur kecepatan dan ketepatan untuk membuat tingkat-tingkat kecil dengan menggunakan satu tangan atau dua tangan bersama-sama.
5.   Assembly. Untuk mengukur kemampuan seseorang di dalam melihat sesuatu bentuk benda apabila bagian-bagian benda itu disusun sesuai dengan instruksi.
6.      Scales. Mengukur kecepatan dan ketelitian untuk membaca scala dan grafik.
7.   Coordination. Yaitu koordinasi gerakan tangan dan lengan dan untuk mengadakan kontrol terhadap gerakan yang terus menerus mengikuti suatu arah.
8.   Judgment and Comprehension. Mengukur sesuatu melalui yang dibaca, kemudian untuk berfikir secara logis dan mengadakan penilaian secara praktis.
9.    Arithmatic. Mengukur kecakapan bekerja dengan angka-angka secara cepat dan tepat.
10.  Patterns. Kemampuan mengutip pola-pola baik dalam posisi yang sama maupun terbalik.
11.  Compenents. Kemampuan untuk mengetahui bagian benda yang ada di dalam suatu keseluruhan benda.
12.  Tables. Kecepatan dan ketelitian membaca tabel dari angka dan huruf.
13. Mechanics. Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip mekanika dan menganalisa gerakan-gerakan mekanis.
14. Expression. Diungkap mengenai pengetahuan bahasa terutama menyusun bahasa.

Tes Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) yang telah diadaptasi di Indonesia terdiri atas 8 tes:
1.      Tes kode dan ingatan (D2)
2.      Tes merakit objek (C1)
3.      Tes skala dan grafik (C8)
4.      Tes pemahaman (A1)
5.      Tes mengutip (B4)
6.      Tes komponen (C2)
7.      Tes table (D3)
8.      Tes ungkapan (A6)


Penyajian FACT
Cara penyajian tes Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) melalui beberapa tahap berikut :
1.      Melalui 2 sesion
2.      Session 1 unt 8 tes pertama dg selang waktu istirahat 10 menit setelah tes yg ke 5.
3.      Session 2, unt tes 9 hingga tes ke 14. Dg selang wkt istirahat 10 menit setelah tes ke 11 selesai.
4.      Kesemuanya bisa dilakukan dlm bentuk klasikal maupun individual


Sistematika Tes Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)
1.      TES KODE DAN INGATAN
a.       Nama :
Nama Asli : Coding, merupakan sub tes kedua dari FACT
Memory, merupakan sub tes ketiga dari FACT
Nama Indonesia : Kode (Sandi) dan Ingatan.
b.      Bentuk yang tersedia
Kertas dengan bahan tercetak. Tersedia lembar jawaban.
c.       Aspek yang diukur
Kode (atau Sandi) : Kecepatan dan kecermatan menyandi informasi kantor.
Ingatan : Keberhasilan mempelajari dan mengingat sandi – sandi dalam FACT 2 yaitu kemampuan menghafalkan bahan – bahan tercetak.
d.      Sajian, dapat secara individual maupun klasikal 
e.       Waktu penyajian
Sandi : Petunjuk - 20 menit.
Pengerjaan – 10 menit.
Waktu Total – 30 menit.
Ingatan : Petunjuk – 1 menit.
Pengerjaan – 4 menit.
Waktu Total – 5 menit.
f.       Tujuan
Sebagai bagian dari FACT, tes ini bertujuan :
Dalam konseling pekerjaan sebagai alat bantu guna memprediksi keberhasilan kerja berdasarkan kemampuan khusus (aptitude) dan sebagai petunjuk dalam peencanaan program pelajaran sekolah yang cocok.
Dapat digunakan dalam seleksi dan penempatan karyawan.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Belum terdapat informasi yang dapat dijadikan pegangan.
h.      Cara Pemberian Skor
Sandi : Skor jumlah yang benar. Jumlah skor tertinggi yang mungkin 150.
Ingatan : Skor jumlah jawaban yang benar. Jumlah skor tertinggi yang mungkin 25.
i.        Norma
Tes Sandi dan Tes Ingatan adalah dua sub tes dari batere FACT. Norma untuk Indonesia sejauh ini belum ditegakkan secara jelas. Norma asli yang ada disusun berdasarkan stamina dari skor performance siswa senior di Pittsburgh Public High School. Khusus tes menyandi dianggap penting dalam kesuksesan kerja sebagai akuntan dan klerk. Tes Ingatan penting bagi pekerjaan seperti: akuntan, business, klerk professor humanis, ahli hukum, perawat, dokter, sales person, dan waiter. Interpretasi skor harus dilihat dalam  kontesnya dengan sub tes lain secara keseluruhan berdasarkan suatu profile. Norma interpretasi ada dalam bentuk asli, namun harus diingat bahwa jenis pekerjaan yang dikemukakan dalam norma tersebut, selain terbatas jumlahnya, juga tidak selalu sesuai dengan deskripsi pekerjaan sejenis yang ada di Indonesia.
j.        Catatan
Tes ini merupakan suatu baterre. Sub Tes Sandi dan Ingatan hendaknya tidak dipakai sebagai tes yang berdiri sendiri. Dalam menginterprestasikan skor tes haruslah diingat bahwa norma yang khusus buat Indonesia belum ada. Kewaspadaan juga perlu diutamakan dalam menginterpretasikan jenis pekerjaan yang cocok yang diungkap oleh tes ini karena kondisi dan persyaratan kerja yang mungkin berbeda di Indonesia dibandingkan pekerjaan – pekerjaaan di luar negeri.

2.      TES MERAKIT OBJEK
a.       Nama :
Nama Asli : Assembly, sub tes ke 5 dari FACT
Nama Indonesia : Tes Merakit Objek, dengan kode C1
b.      Bentuk yang tersedia
Tes yang tersedia berbentuk buku cetakan yang mengandung 20 soal termasuk contoh mengerjakan. Tersedia lembar jawaban untuk mengerjakan.
c.       Aspek yang diukur
Tes Merakit Objek mengukur kemampuan untuk mengenal, mengetahui dan membayangkan bentuk suatu objek yang disusun dari bagian – bagian tertentu yang terpisah.
d.      Sajian
Tes ini dapat disajikan secara individual maupun secara klasikal. Dalam hal testing secara klasikal maka harus diusahakan setiap orang tester menangani maksimal 25 testi.
e.       Waktu penyajian
Total waktu sekitar 18 menit. Perincian : untuk memberi petunjuk : 6 menit, untuk mengerjakan bagian I : 6 menit, untuk mengerjakan bagian II : 6 menit.
f.       Tujuan
Bersamaan dengan sub tes yang lain dari FACT maka Tes Merakit Objek ini berguna untuk memprediksi mengenai bakat dan kemampuan seseorang untuk meramalkan keberhasilan kerja pada berbagai bidang tugas.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukan penelitian yang mencoba mengungkap validitas dan reliabilitas Tes Merakit Objek.
h.      Cara Pemberian Skor
Skor didasarkan pada jawaban yang benar. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 20. Bilamana terdapat dua tanda silang (tanda pilihan jawaban) maka nomor soal yang bersangkutan dinilai nol.
i.        Norma
Norma yang baku untuk diperlakukan di Indonesia untuk Tes Merakit Objek masih harus dilakukan.
j.        Catatan
Mengingat perkembangan industri di Indonesia sebenarnya tepat sekali bila Tes Merakit Objek ini dikembangkan. Sehingga untuk itu perlu diadakan penelitian yang luas mengenai validitas, reliabilitas, sekaligus pembaakuan norma.

3.      TES SKALA DAN GRAFIK
a.       Nama :
Nama Asli : Scale, merupkan sub tes dari tes baterre FACT
Nama Indonesia : Tes Skala dan Grafik , tes ini disebut juga dengan kode : C8
b.      Bentuk yang tersedia
Tes yang tersedia berbentuk buku cetakan, edisi pertama tahun 1973 dan cetakan kedua tahun 1982. Tersedia lembar jawaban untuk mengerjakan.
c.       Aspek yang diukur
Tes Skala dan Grafik ini mengukur kecepatan dan ketepatan dalam membaca skala, grafik dan peta. Contoh yang diambil untuk menyusun tes ini berupa bentuk – bentuk yang biasa terdapat pada bidang permesinan dan bidang teknik pada umumnya.
Menurut Flanagan, Tes Skala dan Grafik ini diperlukan untuk dapat melihat “Cretical Fact Elements bagi :
1.      Biological Scientist
2.      Mathematician
3.      Chemist
4.      Nurse
5.      Clerk
6.      Physician
7.      Drfatsman
8.      Physicist
9.      Engineer
10.  Pilot Airplane
d.      Sajian
    Tes ini biasa disajikan baik secara individual maupun secara klasikal. Untuk dapat menjaga ketertiban penyelenggaraan tes secara klasikal, dibutuhkan seorang pembantu pengawas untuk setiap 25 testi. Pembantu pengawas bertugas mebagikan dan mengumpulkan kembali tes dan jawabannya dan menjaga agar jangan sampai testi mulai lebih dahulu dari yang lain, atau bila ada tes yang lain baik yang sudah atau yang belum diinstruksikan. 
e.       Waktu penyajian
Waktu yang dibutuhkan untuk penyajian tes Skala dan Grafik yang terdiri dari tiga bagian ini, sebagai berikut :
Kadang – kadang petunjuk sukar untuk dapat dipastikan batas waktunya karena kemungkinan timbulnya pertanyaan dari testi untuk meminta penjelasan . Sedang batas waktu pengerjaan soal latihan dan pengerjaan soal tes memang harus sesuai dengan apa yang sudah ditentukan.
f.       Tujuan
Penggunaan tes ini ditujukan untuk dapat menentukan atau mengukur bakat atau kemampuan membaca skala, grafik dan peta. Pada umumnya tes Skala dan Grafik digunakan sebagai salah satu komponen dari suatu batere tes untuk mendeteksi bakat seseorang.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Penyajian validitas dan reliabilitas tes Skala dan Grafik ini belum pernah dilakukan.
h.      Cara Pemberian Skor
Skor seseorang untuk tes Skla dan Grafik diperoleh dengan cara mengurangi jawaban betul dengan jawaban salah. Skor maksimal adalah 120. Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan ke dalam nilai stanine. Dari skor – skor stanine untuk masing – masing komponen tes suatu batere akan diperoleh suatu jawaban skor stanine itu ke dalam skor stanine okuposional. Nilai inilah yang diinterpretasikan apakah seseorang berbakat dalam bidang keahlian tertentu atau tidak.
Jadi sebetulnya nilai atau skor tes Skala dan Grafik ini baru bisa digunakan apabila dikombinasikan dengan tes lain yang akan merupakan suatu batere tes yang cocok untuk melihat bakat dalam bidang keahlian tertentu seperti yang dikemukakan oleh Flanagan. Inipun memerlukan suatu norma untuk dapat menentukan apakah suatu skor final termasuk sangat tinggi, tinggi, sedang, kurang, atau sangat kurang bagi suatu keahlian bagain tertentu.
i.        Norma
Norma yang didapati belum ada. Oleh karena itu, norma yag biasa digunakan sementara ini adalah norma aslinya yang ada pada buku. Interpreting Test Scores  yang merupakan salah satu rangkaian FACT.
j.        Catatan
Mengingat pentingnya arti standarisasi suatu tes apabila mungkin seceptnya perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas dan pembakuan norma bagi tes yang telah ada di Fakultas Psikologi UGM, termasuk juga tes Skala dan Grafik ini.
Masalah lain yang perlu dikemukakan adalah pengelompokan job dan analisis, elemen – elemen job itu yang apabila langsung diterapkan di Indonesia mungkin tidak cocok.
Flanagan berpendapat bahwa Tes Skala dan Grafik perlu dipasang hanya pada sepuluh job. Ini perlu dikaji dan diuji kecocokannya dengan jenis pekerjaan yang ada di Indonesia.

4.      TES PEMAHAMAN
a.       Nama :
Nama Asli :  Judgment and Comprehension, merupakan sub tes ke 8 dari FACT
  Scale, merupkan sub tes dari tes baterre FACT
Nama Indonesia : Tes Pemahaman, dengan kode lain A1.
b.      Bentuk yang tersedia
1.      Cetakan I tahun 1973.
Sebuah buku di dalamnya tercetak soal 40 soal yang harus dikerjakan subjek. Pada buku ini soal nomor 1 dan nomor 2 telah ditunjukkan kunci jawabannya.  Lembar jawaban yang telah tercetak kunci nomor 1 dan 2
2.      Cetakan II tahun 1982.
Sebuah buku di dalamnya tercetak 40 soal yang harus diselesaikan. Pada cetakan yang baru ini soal nomor 1 dan 2 tidak ditunjukkan kunci jawabannyat. Tes yang tersedia berbentuk buku cetakan, edisi pertama tahun 1973 dan cetakan kedua tahun 1982. Tersedia lembar jawaban untuk mengerjakan.
c.       Aspek yang diukur
Tes ini mengukur kemampuan membaca dan memahami untuk melihat alasan yang logis serta mengambil keputusan dengan menangkap makna dari suatu situasi yang praktis.
d.      Sajian
Tes ini dapat disajikan secara individual maupun kelompok.
e.       Waktu penyajian
Total waktu 40 menit.
Perincian : waktu untuk pemberian petunjuk 5 menit
waktu untuk mengerjakan soal 35 menit.
f.       Tujuan
Bersama dengan sub tes yang lain maka alat ini berguna untuk memprediksi keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya berdasarkan bakat yang dimilikinya.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap mengenai validitas dan reliabilitas tes Pemahaman ini.
h.      Cara Pemberian Skor
Skor subjek merupakan jumlah dari jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban.
i.        Norma
Norma masih berpegang pada norma asli.
j.        Catatan
Untuk subjek yang pendidikannya dianggap cukup, SLTP ke atas, maka seyogianya diminta untuk mengerjakan sendiri dalam artian membaca dan memilih jawaban yang benar, tester tidak perlu membacakan bagian demi bagian.

5.      TES MENGUTIP
a.       Nama :
Nama Asli : Patern, batere ke 10 FACT
Nama Indonesia : Tes Mengutip (B4).
b.      Bentuk yang tersedia
Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian I dengan 18 macam pola dan bagian II dengan 12 macam pola.
Bagian I dan II memuat pola – pola yang taraf kesulitannya semakin meningkat sebab semakin banyak aspek – aspek mentalitas yang akan diperlukan testi dalam menyelesaikan tugas tersebut.
Di samping memuat dua bagian pola yang akan ditiru oleh testi juga pada halaman pertanyaan dijumpai beberapa petunjuk mengerjakannya.
c.       Aspek yang diukur
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memproduksi outline dari pola – pola yang sederhana dengan cara tepat akurat.
d.      Sajian
Tes Mengutip  ini dapat disajikan secara individual maupun klasikal. Masing – masing individu dalam klasikal diberikan sebuah buku tes dan sebelum mengerjakannya terlebih dahulu mendapatkan penjelasan yang secukupnya dari penyelenggara/pelaksana.
e.       Waktu penyajian
Total Mengutip  ini disediakan waktu mengerjakannya selama 20 menit, yaitu 10 menit untuk mengerjakan bagia I, dan 10 menit untuk mengerjakan bagian II.
f.       Tujuan
Tes ini berguna untuk melihat kemampuan seseorang dalam bidang merancang design, arsitek, perancang mode, bidang periklanan, kemudian dalam dunia media massa baik media cetak maupun media elektronik. Disamping itu juga untuk melihat kemampuan seseorang membaca blueprint dan diagram – diagram teknik sketsa – sketsa.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap mengenai validitas dan reliabilitas yang menyangkut jenis tes ini.
h.      Cara Pemberian Skor
Nilai dua diberikan untuk tiap – tiap pengutipan pola yang dikerjakan secara tepat (benar). Suatu figur adalah benar jika semua garis peniruan yang dilakukan adalah tepat seperti figur dari pola yang tergambar. Nilai satu diberikan kepada pengutipan pola yang ada penyimpangannya sedikit, tetapi tidak lebih dari satu blok dari pola yang benar. Nilai nol diberikan kepada pengutipan pola yang salah, karena tidak ada sedikitpun unsur kemiripannya dengan pola asal yng dijadikan objek peniruan (pengutipan).
Skor testi adalah penjumlahan dari masing – masing skor yang diselesaikan.
i.        Norma
Dari penelitian yang dilakukan Flanagan bersama asisten – asistennya, ternyata FACT mempunyai hasil yang cukup gemilang, terutama dalam kemampun prediktifnya terhadap berbagai klasifikasi pekerjaan yang ada (khususnya di Amerika).
j.        Catatan
Penyajian tes mengutip ini hendaknya sangat memperhatikan waktu penyajiannya, sebab faktor waktu pengerjaan soal merupakan hal yang sangat dipentingkan dalam penilaian (scoring). Disamping itu masalah pemberian penjelasan atau instruksi benar – benar jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman testi dalam mengerjakan tes. Karena konsentrasi testi terhadap informasi yang diberikan sangat penting artinya bagi kemampun daya tangkap testi, maka kelas yang terlalu besar atau testi yang terlalu banyak perlu dihindarkan.
Penjelasan tentang bagaimana caranya mengerjakan bagian II misalnya harus benar – benar dapat dipahami testi secara baik, sehingga tidak terjadi kesalahan mengerjakannya, misal : testi mengrjakan dengan cara yang sama soal – soal pada bagian I.

6.      TES KOMPONEN
a.       Nama :
Nama Asli : Component.
Nama Indonesia : Tes Komponen, merupakan tes ke 11 dari batere tes FACT.
Juga dikenal dengan kode C2.
b.      Bentuk yang tersedia
Berupa buku cetakan disertai dengan lembar jawaban yang terpisah.
c.       Aspek yang diukur
Tes Komponen mengukur kemampuan mengidentifikasikan komponen – komponen yang penting.



d.      Sajian
Tes Komponen dapat disajikan secara individual, dan juga secara klasikal. Dalam hal penyajian secara klasikal disarankan setiap seorang tester menangani maksimal 25 testi.
e.       Waktu penyajian
Total waktu 24 menit.
Perincian :  membaca petunjuk 4 menit
mengerjakan soal 20 menit.
f.       Tujuan
Bersama dengan sub tes yang lainnya dari FACT,  maka tes ini berguna untuk keperluan konseling pekerjaan yaitu untuk memprediksi kesuksesan kerja berdasar bakat. Tujuan yang lain ialah seleksi dan penempatan pegawai.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap berkenaan dengan  validitas dan reliabilitas tes Komponen.
h.      Cara Pemberian Skor
Skor seseorng adalah jawaban yang dikerjakan betul dengan kunci. Skor maksimal yang mungkin 40 buah.
i.        Norma
Sejuh ini norma masih berpegang pada norma asli dari buku Manual FACT.
j.        Catatan
Bila mnggunakan tes Komponn, untuk sesuatu keperluan dan jumlah testi tergolong besar, maka norma dapat diambilkan dari norma kelompok yang bersangkutan. Selanjutnya mengenai validitas dan reliabilits nampaknya perlu diadakan penlitian, bila tes ini akan dikembangkan di Indonesia.

7.      TES TABEL
a.       Nama :
Nama Asli : Tables.
Nama Indonesia : Tabel – table (D3).
b.      Bentuk yang tersedia
Lembaran kertas. Jumlah kertas ada  lembar, 4 halaman.
Halaman pertama dan ketiga berisi petunjuk dan contoh pengerjaan soal.
Halaman kedua dan kempat berisi tabel acuan untuk mengerjakan soal
c.       Aspek yang diukur
Kemampuan membaca tabel. Dalam hal ini ada dua macam tabel, yaitu :
Tabel yang terdiri angka – angka
Tabel yang terdiri atas kat adan huruf alphabet
d.      Sajian
Tes ini dapat disajikan secara individual maupun klasikal.
e.       Waktu penyajian
Petunjuk selama 5 menit, waktu testing : untuk bagian I = 5 menit, untuk bagian II = 5 menit.
f.       Tujuan
Sebagai informasi atau bahan pertimbangan dalam personnel selection atau vocational guidance terutama untuk beberapa jenis pekerjaan seperti : sekretaris, stenographer, akuntan, typest, dan lain – lain.
g.      Validitas dan Reliabilitas
     Dari penelitian yang dilakukan Muhammad Thayeb Manrihu (964) diperoleh indeks validasi sebesar 0,69 dan indeks reliabilitas sebesar 0,885, dari sampel sebanyak 180 dan waktu penyajian 5 menit untuk bagian pertama, dan 4 menit untuk bagian kedua.
h.      Cara Pemberian Skor
Jawaban yang betul dikurangi jawaban yang salah. Maksimum skor 120.
i.        Norma
Dari beberapa data yang diperoleh dari beberapa penelitian didapatkan norma – norma sebagai berikut.
Jumlah :       180 orang                  42 orang          96 orang
Sampel
Tingkat : STMA KLS I           SLTA lulus      SMEA KLS II
Pendidikan II, III
Status :    Pelajar                     Kursus AGN               Pelajar
Pekerjaan                                 Jur .adm/keu
Time limit : 9 menit                 Tidak disebut              8 menit
j.        Catatan
Dalam tes ini yang perlu mendapat perhatian dari para tester, ialah masalah waktu penyajian tes. Tes harus disajikan sesuai dengan petunjuk yang ada dalam buku manual FACT asli.

8.      TES UNGKAPAN
a.       Nama :
Nama Asli : Expression, yang merupakan sub tes dari “The Flanagan” Clssification Test (FACT)
Nama Indonesia : Tes Ungkapan (A6)
b.      Bentuk yang tersedia
Bentuk dari tes ungkapan yang tersedia di Fakultas Psikologi UGM hanya satu. Materi tes ini terdiri dari sebuah buku soal. Ada 19 buah soal, tipe soal terdiri dari 3 pertanyaan yang baik dan satu pertanyaan yang dianggap jelek pada tiap – tiap soal. (disediakan lembar jawaban)
c.       Aspek yang diukur
Tes ini mengukur perasaan dan pengetahuan tentang bahasa. Selain itu juga dapat untuk mengungkap kemampuan untuk berkomunikasi melalui tulisan dan kemampuan berkomunikasi secara verbal.
d.      Sajian
Tes Ungkapan merupakan salah satu bagian dari tes FACT yang bisa disajikan secara individual maupun klasikal.
e.       Waktu penyajian
Waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan tes Expression menurut buku petunjuk adalah 35 menit dan 5 menit untuk memberikan instruksi  (jadi waktu seluruhnya 40 menit). Sedangkan waktu untuk mengerjakan yang digunakan di Fakultas Psikologi UGM adalah 30 menit.
f.       Tujuan
Tes ungkapan ini untuk keperluan :
Vocationl Counseling sebagai alat Bantu untuk memprediksi keberhasilan seseorang dalam bekerja sesuai dengan kemampuannya. Dan juga digunakan untuk Educational Guidance sehingga membantu dalam pengarahan (sebagai tes bakat penjurusan). Tetapi perlu dicatat bahwa tes ini sebenarnya lebih berorientasi kepada “Vocational Counseling” daripada“Educational Guidance.” Selain itu tes ini dapat juga digunakan dalam seleksi dan penempatan karyawan.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum pernah diadakan penelitian yang mengukur validitas dan reliabilitas. Sedangkan di buku petunjuk yang asli juga tidak tercantum.
h.      Cara Pemberian Skor
Dalam tes ini subjek mempunyai jawaban dalam setiap soal (baik dan jelek).
Kalau hanya satu yang betul dalam satu soal juga tetap dihitung  (jadi tidak harus betul kedua – duanya)
Kemudian diberi skor 1 untuk masing – masing pilihan. Kemudian dijumlahkan serta dikonsultasikan dengan tabel untuk mengetahui klasifikasi subjek. Jumlah nilai tertinggi yang biasa diperoleh = 38.
i.        Norma
Norma yang ada adalah norma dari tes Ungkapan (hasil daptasi). Norma ini hanya biasa dipakai untuk subjek yang sebaya dengan anak – anak Kelas III SMA (karena sampel normanya adalah siswa kelas III SMA). Dan norma ini dibuat untuk anak laki – laki sendiri dan anak perempuan sendiri.
Tabel Norma Tes A6
Keterangan :
Pria
Wanita
Kategori
32 – 38
26 – 31
20 – 26
13 – 19
0 – 12
29 – 38
24 – 28
18 – 23
13 – 17
0 – 12
Baik Sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang Sekali
N Putra : 310 orang
N Putri : 215 orang
j.        Catatan
Tes ini dipandang perlu, mengingat masih langkahnya tes yang mengungkap kemampuan verbal. Hanya bahasa yang digunakan dalam tes ini kelihatan kurang mengikuti perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini.

9.      TES INPECTION (Inspeksi)
Tes ini mengukur kemampuan untuk secara cepat dan akurat melihat kekurangan – kekurangan atau titik – titik robek pada gambar – gambar objek atau serangkaian artikel. Jadi tes inpeksi ini untuk mengetes ketajaman persepsi detail, sehingga tesnya dapat disebut juga tes persepsi detail. Kemampuan ini dibutuhkan dalam memeriksa hasil – hasil pabrik yang hampir selesai atau sudah selesai.

10.  TES PRECISION (Presisi, Ketepatan)
Tes ini mengukur kecepatan dan keakuratan dalam gerakan – gerakan jadi secara melingkar dengan satu tangan dan dengan kedua tangan, kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam kecepatan bekerja dengan objek – objek kecil.

11.  COORDINATION (Koordinasi)
Tes ini mengukur kemampuan untuk menkoordinasikan gerakan – gerakan lengan dan tangan (hand – and – arm coordination).

12.  ARITHMETIC (Aritmetik, berhitung)
Tes ini mengukur profisiensi atau kecakapan dalam 4 hal proses berhitung dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian (+, -, x, :). Kemampuan ini amat penting bagi juru bayar toko.

13.  MECHANICS (Mekanika)
Tes ini mengukur kemampuan pemahaman prinsip – prinsip mekanika dan kemampuan menganalisis gerakan – gerakan mekanik.

14.  INGENUITY ( Kegeniusan)
Tes ini mengukur kretivitas atau daya penemuan (inventiveness) dalam peralatan – peralatan dengan prosedur – prosedur genius, perlengkapan, atau presentasi – presentasi. Tes ini bersifat tes penalaran berdasarkan suatu pengamatan masalah atau problem.

15.  ALLERTNES (Kesiapan)
Tes ini mengukur kemampuan untuk menguasai suatu situasi dan mencatat bahwa ada situasi bahaya yang timbul, atau suatu tindakan spesifik harus dilakukan. Ini suatu tes persepsi detail – detail dalam gambar dan interelasi – interlasinya.

Tes yang digunakan untuk seleksi pekerjaan tertentu
1.      Akuntan             : 2-3-8-9-12
2.      Lawyer               :3-8-11-14
3.      Pilot, Airplane    :1-5-6-7-8-11-13
4.      Teacher               :3-8-14
5.      Nurse                  :3-6-8
6.      Clerk, office       :1-2-3-6-9-13
7.      Artist                  :4-5-7-10-11
8.      Bucinessman      :3-8-9-14
9.      Chemist              :6-8-12-14
10.  Draftsman          :4-6-10-11-13
11.  Electrician          :4-5-8-11
12.  Engineer             :5-6-8-10-11-13
13.  Machinist           :1-4-5-7-9-13
14.  Mathematician   :6-8-14
15.  Mechanic            :1-4-5-10-11-13
16.  Plumber              :5-7-11-13
17.  Printer                :1-4-12
18.  Sales person       :3-9-14
19.  Secretary            :3-8-14
20.  Writer                 :3-8-14

1 komentar: