Pict by KisahPsikologi |
Pada
waktu yang kira–kira sama, suatu kelompok di Institusi of Psychiatry of the
University of London, khususnya Hans Jurgen Eysenck dan M.B. Shapiro,
menekankan kepentingan pendekatan empirik dan eksperimental untuk mengerti dan
mengobati pasien individual, dengan menggunakan paradigma pengendalian diri
sendiri (own control), kasus tunggal dan teori belajar modern. Asal terapi
perilaku yang ketiga adalah dari penelitian yang dilakukan oleh riset dokter
psikologis Harvard B.F Skinner. Murid Skinner mulai menerapkan teknologi
pembiasaan pelaku (operant conditioning), yang dikembangkan pada laboratorium
pembiasaaan binatang, pada manusia dalam lingkungan klinis.
Steven Jay Lynn dan John P. Garske
(1985) menyebutkan bahwa di kalangan konselor/psikolog, teori dan pendekatan
behavior sering disebut sebagai modifikasi perilaku (behavior modification) dan
terapi perilaku (behavior therapy), sedangkan menurut Carlton E. Beck (1971)
istilah ini dikenal dengan behavior therapy, behavior counseling, reinforcement
therapy, behavior modification, contingency management. Istilah pendekatan
behavior pertama kali digunakan oleh Lindzey pada tahun 1954 dan kemudian lebih
dikenalkan oleh Lazarus pada tahun 1958. Istilah pendekatan tingkah laku lebih
dikenal di Inggrissedangkan di Amerika Serikat lebih terkenal dengan istilah
behavior modification. Di kedua negara
tersebut pendekatan tingkah laku terjadi secara bersamaan.
Peristiwa penting dalam salah satu
sejarah perkembangan behavioristik adalah dipublikasikannya tulisan seorang
psikolog Inggris yaitu H.J. Eysenck tentang terapi behavior pada tahun 1952. Di
bawah pimpinan H.J. Eysenck, Jurusan Psikologi di Institut Psikiatri memiliki
dua bidang yaitu bidang penelitian dan bidang pengajaran klinis. Bidang penelitian
lebih mengembangkan dimensi tingkah laku untuk menjelaskan abnormalitas tingkah
laku yang dirumuskan oleh Eysenck, sedangkan dalam bidang pengajaran klinis
menyelenggarakan latihan bagi sarjana-sarjana psikologi klinis. Dalam tahap
awal perkembangannya batasan pendekatan behavior diberikan sebagai aplikasi
teoribelajar modern pada perlakuan masalah-masalah klinis.
B.F. Skinner pada tahun 1953 menulis
buku Science and Human Behavior, menjelaskan tentang peranan dari teori operant
conditioning di dalam perilaku manusia. Pendekatan behavior merupakan
pendekatan yang berkembang secara logis dari keseluruhan sejarah psikologi
eksperimental. Eksperimen Pavlov dengan classical conditioning dan Bekhterev
dengan instrumental conditioning-nya memberikan pengaruh besar terhadap
pendekatan behavior. Pavlov mengungkapkan berbagai kegunaan teori dan tekniknya
dalam memecahkan masalah tingkah laku abnormal seperti hysteria, obsessionel
neurosis dan paranoid. Perkembangan ini
diperkuat dengan tulisandari Joseph Wolpe (1958) dalam bukunya Psychotherapy by
Reciprocal Inhibition yang menginterpretasi dari perilaku neurotis manusia
dengan inspirasi dari Pavlovian dan Hullian serta memberikan rekomendasi teknik
khusus 3 dalam terapi behavior yaitu desentisisasi sistematis (systematic
desensitization) dan pelatihan asertivitas (assertiveness training). Pada tahun
1960-an muncul gagasan baru yang mengemukakan tentang terapi behavior dan
neurosis oleh Eysenck yang pada akhirnya berpengaruh besar pada Principles of
Behavior Modification dari Bandura (1969).
Perkembangan yang pesat membawa
terapi behavior untuk pertama kalinya ditulis dalam publikasi ilmiah yaitu
Behavior Research and Therapy dan Journal of Applied Behavior Analysis. Akhir
tahun 1960-an dimasukkan elemen baru dalam konsep terapi perilaku yaitu
imitation learning and modeling di mana pada saat yang sama, psikologi juga
memberi perhatian pada imitation. Tahun 1960-an dan di tahun 1970-an awal,
Albert Bandura mengganti titik tekan perhatiannya pada teknik perilaku baru
yaitu participant modeling. Perkembangan selanjutnya adalah digagasnya teori
dan metode cognitive-behavioral dengan pendekatan A-B-Cs oleh Albert Allis pada
tahun 1970-an. Kontributor dari pendekatan baru ini adalah Aaron T. Beck
(1976), Donald Meichenbaum (1977) dan Albert Bandura dengan konsep yang
dikemukakan adalah self-efficacy, manifestasi dari pendekatan belajar sosial
(social learning approach). Social learning theory merupakan kombinasi dari
classical dan operant conditioning.
Awal
tahun 1980-an muncul pembaharuan behaviorisme yaitu neo-behaviorisme yang
menekankan pada classical conditioning dalam etiologi dan perlakuan (treatment)
terhadap neurosis, di mana konsep baru ini berlawanan dengan sebutan black
box/black boxes. Pada akhir tahun 1980-an konsep behaviorisme difokuskan pada
behavioral medicine yang merujuk pada pendekatan psikologis yang menangani
kondisi physical or medicine disorder. Corey (2005) mengemukakan bahwa dalam
perkembangan konsep ini di tahun tahun 1980-an peran emosi ditekankan, dua hal
yang sangat penting untuk dikembangkan dalam behaviorisme adalah; (1) cognitive
behavior therapy sebagai kekuatan utama, dan (2) mengaplikasikan teknik terapi
behavioral untuk mencegah dan memberi perlakuan pada medical disorders. Pada
akhir tahun 1980 Association for Advancement of Behavior Therapy telah memiliki
anggota kurang lebih 4.300 orang dan tidak kurang dari 50 jurnal sebagai media
publikasi ilmiah. Adapun tokoh-tokoh pengembang behaviorisme adalah; Skinner,
Pavlov, Eysenck, Joseph Wolpe, Albert Bandura, Albert Ellis, Aaron T. Beck,
Ricard Walters, Arnold Lazarus, dan J. B.Watson.
DAFTAR PUSTAKA
Bandura,
A. (1969). Principles of Behavior Modification . New York.
Corey, G. (2013). Teori dan Praktik Konseling dan
Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kaplan, H., & Saddock, B. (2005). Sinopsis Psikiatri.
Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Latipun. (2008). Psikologi Konseling. Malang : UMM
Press.
Lynn, S. J., & Garske, J. P. (1985). Contemporary
Psychotherapies: Models and Methods. Ohio Columbus: A Bell & Howell
Company.
Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa. PPDGJ III. DSM
V. Jakarta: PT. Nur Jaya.
Saffer, J., & Galinsky, M. (1974). Models of Group
Therapy and Sensitivity Training. Prentice-Hall, Englewood Cliffs.
Sanyata, S. (2012). Teori dan Aplikasi Pendekatan
Behavioristik dalam Konseling. Jurnal Paradigma, No. 14.
Skinner, B. (1971). Beyond Freedom and Dignity, Alfred A.
Knopf. New York.
Stampfl, T. (1975). Implosive Therapy: Staring Down Your
Nightmares. Psychology Today.
Sundberg, N. D., Winebarger, A. A., & Taplin, J. R.
(2007). Psikologi Klinis . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widiastuti, R.
(2014). Gangguan Obsesif Kompulsif Tokoh Nikha dalam Novel Sekotak Kertas Karya
Narnie January:. Sawerigading, Vol. 20, No. 3, 473-483.
Wolpe, J. (1958). Psychotherapy by Resiprocal Inhibition.
Stanford California: Stanford University Press.
Wolpe, J. (1969). The Practice of Behaviour Therapy.
New York: Pergamon Press.