Erickson dipandang sebagai hipnoterapis dan
psikoterapis yang paling kreatif sepanjang sejarah hypnosis. Kehebatan Erickson
di dunia psikoterapi mungkin bisa disetarakan dengan Freud dalam menjelaskan
perilaku manusia. Erickson menjalani hidup yang unik dengan keterbatasan yang
ia alami, mulai dan buta warna, agak tuli, dan dislexia. Ia juga
menderita sakit polio sebabnyak dua kali, yaitu pada usia 17 dan 51 tahun.
Erickson sangat berbeda pendapat dengan pendahulunya
mengenai hypnosis. Dia menyatakan bahwa dalam suatu proses hypnosis, yang
paling berperan adalah pikiran klien sendiri. Erickson juga menyatakan bahwa
hypnosis adalah kondisi yang wajar dan tidak bisa digunakan untuk membuat orang
lain melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan dan normal yang
dianut seseorang.
Erickson mengubah pola sugesti hypnosis dari yang
bersifat direct (langsung memerintahkan subjek untuk melakukan sesuatu) menjadi
indirect (tidak langsung dengan cara menggunakan cerita atau perumpamaan). Dia
juga mengembangkan teknik-teknik sugesti serta pendekatan ideodinamik (pola
interaktif) dalam proses terapi. Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata
menghipnotis 14 orang per harinya! Dengan berbagai macam teknik yang dilakukan
Erickson, prosentasi orang yang dapat dihipnosis dalam suatu komunitas menjadi
naik.
Orangnya sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun
dia dapat menghipnotis orang lain cukup hanya dengan bersalaman saja. Akibatnya
banyak teman-teman dekat Erickson tidak mau bersalaman dengannya karena takut
dihipnotis.Atas jasanya, maka hypnosis dapat diterima oleh Asosiasi Medis
Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai alat terapi sejak tahun 1958.