Pict by Khatulistiwa.net |
Victor Frankl dikenal sebagai terapis yang
memiliki pendekatan klinis yang detail. Diantara teknik-teknik tersebut adalah
yang dikenal dengan intensi paradoksal, yang mampu menyelesaikan lingkaran
neurotis yang disebabkan kecemasan anti sipatori dan hiper-intensi. Intensi
paradoksal adalah keinginan terhadap sesuatu yang ditakuti. Seorang pemuda yang
selalu gugup ketika bergaul dengan banyak disuruh Frankl untuk menginginkan
kegugupan itu. Contoh lain adalah masalah tidur. Menurut Frankl, kalau anda
menderita insomnia, anda seharusnya tidak mencoba berbaring ditempat tidur,
memejamkan mata, mengosongkan pikiran dan sebagainya. Anda justru harus
berusaha terjaga selama mungkin.
Setelah itu baru anda akan
merasakan adanya kekuatan yang mendorong anda untuk melangkah ke kasur. Teknik
terapi Frankl yang kedua adalah de-refleksi. Frankl percaya bahwa sebagian
besar persoalan kejiwaan berawal dari perhatian yang terlalu terfokus pada diri
sendiri. Dengan mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan mengarahkannya pada
orang lain, persoalan-persoalan itu akan hilang dengan sendirinya. Misalnya,
kalau mengalami masalah seksual, cobalah memuaskan pasangan anda tanpa
memperdulikan kepuasan diri anda sendiri. Atau cobalah untuk tidak memuaskan
siapa saja, tidak diri anda, tidak juga diri pasangan anda. Teknik terapi yang
ketiga adalah bimbingan rohani, merupakan metode
yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu berada
pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan, atau dalam suatu keadaan yang
tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya. Pada
metode ini, individu didorong untuk merealisasikan nilai bersikap dengan
menunjukkan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna
di balik penderitaan tersebut.