Pict by istpsikodrama.com.tr |
Psikodrama dikembangkan
oleh Jacob L. Moreno (1889-1974), seorang psikiater yang tentu saja berlatar
belakang disiplin kedokteran. Lahir di Bucharest, Romania. Keluarganya pindah
ke Wina ketika dirinya berusia lima tahun. Tahun 1917 ia lulus dari sekolah
kedokteran. Saat berada di Wina ia menerbitkan suatu majalah sastra, Daimon, dan menerbitkan buku filsafat
dan puisi The Worlds of the father, yang
membicarakan hubungan manusia dengan tuhan, kreativitasnya, dan kesamaan
dengan-nya. Saat kuliah diwina moreno mengajarkan anak-anak untuk bermain
improvisasi di taman kota. Ia mengundang anak-anak untuk memilih “orang tua”
baru untuk menindaki cerita tentang keluarga mereka. Orangtua tertentu dipilih
dan lainnya ditolakdan moreno mulai membentuk idenya tentang alasan-alasan
pemilihan dan penolakan yang merupakan basis sosiometri. Dalam menggali
alasan-alasan untuk pola pemilihan, ia menyuruh anak-anak berganti peran dengan
bermain sebagai orang tua mereka. Penghayatan dan pergantian psikodrama ini
menjadikan psikodrama terapeutik.
Tahun 1921-1923 moreno
menyelenggarakan Teater Spontanitas
Publik. Didalamnya peristiwa-peristiwa dalam koran ditindaki sebagai
tontonan dengan keterlibatan penonton. Dampak pada pribadi yang terlihat diantara anggota penyelenggara
ketika mereka menindaki peran adalah langkah lain menuju pada perkembangan
teater terapiutik. Zerka moreno, istri moreno menjelaskan ketika moreno masih
menjadi mahasiswa kedokteran, ia bertemu dengan Sigmund Freud. Freud kemudian
mengundang anggota anggota kelasnya untuk belajar dengannya dan menjadi
pengikutnya. Moreno lebih senang mempunyai pengikut daripada menjadi rekan.
Moreno
pertama kali datang ke USA di tahun 1925 untuk melanjutkan kerjanya. Ia
mengembangkan “film radio” yang di rekam dalam suara dan citra optik (Z.T.
Moreno, 1976). Di amerika moreno mengembanngkan penggunaan improvisasi dalam
penanganan individual, pasangan, dan kelompok kecil. Moreno menganggap bahwa ia
adalah orang pertama yang melakukan dan menggunakan istilah psikoterapi
kelompok, psikodrama, dan kelompok temu dengan arti terapeutik. Tahun 1929 ia
mulai mengembangkan program pendidikan reguler dengan skala besar. Psikodrama
terbuka di amerika dengan tiga kali seminggu teater kelompok sesaat di carnegie
hall. Moreno membuka rumah sakit jiwa pribadi di beacon, New York, di tahun
1936 yang berlangsung selama 30 tahun. Tahun 1942 ia mengembangkan lembaga di
New York dan Beacon, New York, untuk pelatihan psikodramatis dan psikoterapi
kelompok. Tahun 1947 ia mulai menerbitkan Sociatry,
yang pada 1950 berganti nama menjadi group
psychoteraphy, dan kemudian tahun 1976 menjadi group psychoteraphy, psychodrama and sociometry, organ resmi the american society of group psychoteraphy
and psychodrama. Moreno melakukan perjalanan ke eropa pada interval yang
teratur dimulai tahun 1950an dan memberikan pelatihan di seluruh eropa. Ia
membentuk the first international
committee of group psychoteraphy di tahun 1951, yang mensponsori kongres
internasional untuk membentuk the
international association of group psychoteraphy di tahun 1973.
J.L Moreno menghargai henri bergson
atas konsep spontanitasnya, yang tercermin melalui metafora donnes immediate, elan vital, dan duree. Ia juga menghargai charles
sanders peirce, penemu pragmatisme, yang memberi batasan spontanitas sebagai
kebaruan, kesegaran, dan keragaman. Ia juga merasakan pengaruh jesus “yang
dianggap sebagai santo penuh improvisasi”. Artinya, melalui kasih dan perhatiannya
pada orang lain, dengan spontan moreno berimprovisasi untuk mendramakan kisah
orang-orang yang berada dalam psikodrama atau sosiodramanya. Selain itu,
socrates juga memengaruhi pandangan moreno. Socrates telah mengawali format
psikodramatik dengan dialog, yang sebetulnya hampir sama dengan laporan
pertemuan psikoterapeutik (Yablonsky, 1976. P. 276, dalam fine 1970).
Ketika merasa ajalnya telah dekat,
ia menanggapinya dengan caranya sendiri. Ia mempunyai kesepakatan dengan
istrinya bahwa bila ia mempunyai penyakit terminal. Ia tidak mau hidupnya
dipertahankan dengan cara artifisial. I mengalami stroke dan ketika ia tidak
dapat menerima makanan atau makan sendiri, ia menentukan bahwa itulah saatnya
untuk mati. Ia berhenti makan dan hanya minum air. Ia mengabarkan hal ini pada
teman-temannya dan mahasiswanya yang sudah mengetahui keputusannya.
Rekan-rekan,
sejawat, murid-muridnya dari segala penjuru dunia datang menengoknya. Ia tetap
mempertahankan pertemuan kelompok yang dimulainya pada april 1974. Meskipun itu
dilakukan dari tempat tidurnya. Kadang-kadang ia dapat dikontak dan
kadang-kadang tidak. Ia mengatakan selamat tinggal pada mereka yang
menjenguknya. Moreno mendekati ajal dengan penuh kehormatan, kreativitas, dan
kendali. Selama 85 tahun, ia hidup dengan utuh, semangat tinggi, dan ketika
tubuh dan inderanya berkurang kemampuannya. Ia memilih untuk berhenti hidup
dengan caranya sendiri. Istrinya dan rekan-rekan kedokterannya menghormati dan
membiarkan ia menentukan niatnya. Masih menjadi aktor dan sutradara bagi
nasibnya. Ia meninggal dengan cara dan kesiapannya sendiri.karya moreno telah
diterjemahkan dalam banyak bahasa. Kendali menerima berbagai penghargaan dan
penghormatan, di akhir hidupnya ia tidak pernah diterima oleh kelompoknya dalam
psikiatri amerika.