Psikodrama menggunakan
prosedur yang aslinya drama dan beberapa digunakan sebagai metode itu sendiri.
Penggunaan waktu dan seleksi prosedur dramatik memberikan keyakinan tentang
bagaimana perubahan terjadi untuk seorang individu. Prosedur khusus psikodrama
digunakan untuk memberikan fasilitas ekspresi, kesadaran, pengetahuan akan
akibat perilaku seseorang bagi orang lain, dan perubahan perilaku.
Dalam penyajian peran (role presentation), seseorang: (1)
Memperkenalkan diri dalam peran main sederhana yang memperlihatkan dirinya
dalam kehidupan sehari-hari atau; (2) Memperkenalkan diri secara simbolik
melalui dramatisasi aspek-aspekyang berbeda dalam pengalaman instrapsikik atau
interpersonalnya. Menentukan bagaimana memperkenalkan itu sendiri dapat
bersifat insightful (Fine, 1979)
Pengertian peran (role reversal) dimaksudkan untuk menukar
peran dengan orang lain dan melihat hubungan atau konflik melalui kaca mata
orang lain.
Dalam Soliloquy, protagonis berpura-pura
sendiri dan tidak ada seorangpun yang mendengarkan pikiran perasaannya yang
diungkapkan dengan keras. Soliloquy adalah asosiasi bebas yang dipasangkan
dengan gerakan-gerakan ekspresif. Soliloquy dapat merupakan tahap penghangatan
untuk aktivitas atau untuk menggabungkan pemikiran setelah tindakan terjadi.
Aside
membolehkan protagonist untuk menyuarakan perasaan yang seakan-akan tidak tepat
kalau diucapkan dengan keras, atau ia tidak mengatakannya dengan keras pada
kehidupan senyatanya. Seperti dalam teater, dalam psikodrama semua orang
beraksi seolah-olah aside tidak pernah didengar. Aside kemudian akan menuju pada pengarahan pengungkapan terbuka.
Istilah ini merupakan suatu metode rasional untuk mengatakan hal yang tak
terucapkan atau tak terutarakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam psikodrama,
semua yang ada di pikiran dan perasaan yang biasanya dipendam dapat diutarakan
saat berada dalam proses psikodrama.
Doubling
merupakan suatu ego lain untuk protagonis (Toeman, 1948). Auxiliary menyatu dengan protagonist dengan cara menirukan
gerakan-gerakannya, dan melalui cara mengungkapkan dirinya seolah-olah ia
adalah kelayan.
Melantangkan (amplifying) adalah bentuk penyederhanaan
doubling. Auxiliary berkata lebih
keras bahkan berteriak tentang apa yang telah dikatakan oleh kelayan yang
disebut protagonist dalam psikodrama. Prosedur ini berguna untuk si pemalu
dalam kelompok besar. Terutama untuk pasien yang sangat mundur status mentalna
dan telah kehilangan harapan untuk didengarkan, pelantangan sangat berguna
(Ossorio & Fine, 1959)
Cermin (mirror) adalah suatu metode umpan balik
supaya kelayan melihat refleksi dirinya. Ia memperhatikan seorang auxiliary
mengulang peristiwa yang baru saja diselesaikannya. Hal itu seperti pengulangan
kembali peristiwa di televisi. Carl Hollander (1976) menggunakan cermin untuk
menghadapi penolakan, konfrontasi, dan meningkatkan spontanitas.
Peneladanan (modeling) adalah demonstrasi alternative
perilaku yang dilakukan anggota kelompok untuk kelayan. Suatu aturan, prosedur
lain digunakan lebih dahulu untuk membiarkan kelayan menemukan caranya sendiri.
Peneladanan tidak lebih memberikan cakrawala yang lebih luas karena cara yang
betul (correct) sangat stereotipi,
sedangkan cara yang keliru (wrong)
akan lebih inovatif.
Psikodrama berhubungan dengan konsep terapi
kelompok dan sosiometri, yang menekankan bahwa peran sosial seseorang dan
hubungan dengan orang lain merupakan hal penting seperti proses intrapsikik dan
diri fisik. Sosiometri mengacu pada penelitian, pengukuran, dan pengamatan
dinamika interpersonal. Lebih lanjut, sosiometri dimaksudkan untuk mengukur
sikap penerimaan sosial ataupenolakan di antara anggota suatu kelompok sosial.
Psikoterap kelompok diberi batasan sebagai suatu metode penanganan. Di dalamnya
sekelompok pasien berpartisipasi dengan seorang tarapis dalam usaha untuk
membangun kembali tingkatan penyesuaian terdahulu dan membangun kembali
tingkatan baru kesadaran diri, penerimaan diri, pengungkapan emosi, efektivitas
hubungan pribadi, serta memperbarui spontanitas. Psikodrama biasanya adalh
psikoterapi kelompok, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan pada
terapi individual, dalam bentuk monodrama. Kelayan mengambil semua peran dan
dapat menerapkan semua pprosedur sendiri.