Pict B.F Skinner by Alchetron.com |
B. F. Skinner memegang pandangan deterministik atas
sifat dasar manusia, menurutnya manusia tidak bebas, tetapi dikontrol oleh
dorongan dari lingkungannya. Manusia dapat terlihat seolah-olah termotivasi
oleh internal, namun pada kenyataannya motivasi tersebut berada di luar
individu. Manusia akan mengontrol hidupnya dengan cara memanipulasi lingkungan
mereka kemudian membentuk perilaku mereka.
Perilaku manusia sangat kompleks, namun mereka berperilaku dengan
mengikuti aturan hukum.
Skinner (1971) memegang teguh pada kebebasan dan harga
diri adalah konsep yang mendukung, karena manusia akan menemukan kepuasan pada
saar mereka meyakini kebebasan dan harga diri. Saat kebebasan dan harga diri
hilang, maka manusia akan berhenti bertindak seolah-olah mereka nyata.
Konsep kemanusiaan Skinner bersifat optimistik, karena
manusia dibentuk oleh konsep penguatan, yang memberikan kepuasan cenderung
meningkatkan kemunculannya. Maka, manusia belajar hidup secara harmonis dengan
lingkungannya. Namun, dalam masalah kehidupan nyata, Skinner lebih merupakan
seorang realistik daripada optimistik.
Skinner berharap adanya masyarakat yang ideal, ketika
manusia berperilaku baik, namun manusia tidak
berperilaku sedemikian. Manusia bersifat fleksibel dalam beradaptasi di
lingkungannya, namun tidak boleh ada evaluasi kebaikan atau keburukan karena
perilaku tersebut telah dibentuk oleh sejarah pribadi seseorang.
Teori kepribadian Skinner condong pada kausalitas,
perilaku disebabkan oleh sejarah yang dialami oleh individu tersebut atas
penguatan dan kemampuan bertahan hidup. Sekalipun pada saat manusia memikirkan
masa depan, pikiran tersebut ditemukan oleh pengalaman masa lalu, pemikiran ini
berada di luar kesadaran seseorang.
Skinner menyatakan bahwa sebagian besar kepribadian
manusia dibentuk oleh lingkungan, maka dari itu Skinner lebih condong pada
penentu sosial. Manusia dibentuk oleh faktor-faktor dari lingkungan sosialnya,
seperti keluarga, pengalaman masa kecil bersama orang tua, dsb.
Skinner berpegang teguh bahwa sifat bak manusia berada
di bawah variabel lingkungan. Manusia baik bukan dari asalnya, melainkan
menjadi baik karena terpapar faktor-faktor lingkungannya. Skinner yakin bahwa
cara untuk menjadi otonom, penuh cinta dan mengaktualisasikan diri bukanlah
faktor krbrtulan saja, melainkan harus dirancang secara spesifik di masyarakat. Skinner lebih menekankan pada keunikan manusia, dimana
perbedaan sejarah yang membentuk manusia serta genetis menjadikan manusia
tersebut unik.
Daftar Pustakanya sama ya kaya postingan-postingan terkait Skinner sebelumnya.