Pict by bisamandiri.com |
Speech Delay atau keterlambatan berbicara
merupakan salah satu problematika yang sering ditemukan pada anak khususnya
Balita. Permasalahan ini membuat sebagian besar orang tua khawatir. Tak jarang
pula orang tua terlambat menyadari akan speech
delay pada anak. Untuk itu orang tua harus peka terhadap tahapan-tahapan
perkembangan berbicara pada anak. Dengan memahaminya, maka orang tua
dapat mengetahui apa yang dapat mereka lakukan, ketika pada seorang anak berbeda
kondisinya dengan kondisi ideal dari setiap tahapan.
Berikut adalah tahapan perkembangan berbicara anak
sesuai dengan usia.
Usia Di Bawah 12 Bulan
Pada usia ini, untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, anak dapat memberikan respon dengan mengeluarkan suara-suara. Pada
bayi berusia 9 bulan, umumnya mereka sudah mampu mengoceh walaupun hanya
sebatas kata “ma…ma…pa…paa…” Jika dalam usia 12 bulan bayi belum mampu
memproduksi suara, orang tua sudah seharusnya membawa anak pada dokter untuk
agar mendapatkan penanganan.
Usia 12 s.d 15 Bulan
Bayi sudah mulai paham satu per satu kata yang
diucapkan oleh orang lain, dan bayi juga sudah mampu mengeluarkan kata yang
mereka pahami maknanya.
Usia 18 s.d 24 Bulan
Dalam usia ini anak pada umumnya sudah memilki beberapa
perbendaharaan kosa kata. Pada usia dua tahun, umumnya juga sudah mampu
mengkombinasikan kata-kata. Mereka juga sudah dapat memahami akan perintah
sederhana.
Usia 2 s.d 3 Tahun
Pada usia ini, perkembangan berbicara anak melesat
cepat. Anak memiliki kosa kata yang lebih banyak. Pada usia 3 tahun, anak sudah
mampu berbicara menggunakan beberapa kalimat. Mereka juga dapat bercerita
singkat tentang sesuatu.
Sebenarnya Ayah dan Bunda dapat melihat perkembangan
kemampuan berbicara anak sebelum menjatuhkan vonis bahwa anak tersebut
mengalami speech delay. Apalagi ketika melihat anak lain yang seusia
anak anda sudah dapat mengucapkan beberapa kata, cobalah berikan
stimulasi-stimulasi agar mereka “terpancing” untuk berceloteh. Walaupun begitu
Ayah dan Bunda wajib cepat tanggap atas gejala-gejala yang diberikan oleh anak.
Pengalaman kekhawatiran akan speech delay ini
dirasakan oleh Rasti (26) yang memiliki puteri bernama Safa (2,5) . Pada saat
usia 12 bulan Rasti mampu mengucapkan kata “mama dan papa”. Namun pada
selanjutnya perkembangan berbicara Safa terhitung lambat. Tanpa berfikir
panjang, Rasti segera memeriksakan anaknya ke dokter. Ternyata speech delay yang dialami oleh Safa
belum parah. Speech delay yan
dialami oleh Safa, diakibatkan minimnya orang tua Safa dalam berkomunikasi
dengannya. Safa diberikan stimulasi-stimulasi yang akan memancing untuk
berbicara.
Orang tua perlu mengetahui tahapan-tahapan
perkembangan berbicara pada anak agar dapat mendeteksi apakah anak tersebut
mengalami speech delay.
Penyebab Speech Delay:
1. Gangguan
Pendengaran
Jika anak terdeteksi mengalami speech delay segeralah periksa kesehatan pendengarannya. Jika
pendengaran terganggu maka anak akan sulit untuk memahami, meniru dan
menggunakan bahasa.
2. Hambatan
pada Perkembangan Otak
Pada sebagian kasus speech delay adanya hambatan perkembangan otak akan berpengaruh
pada area oral-motor. Hal ini akan mengakibatkan anak susah menggunakan bibir,
lidah dan rahang.
3. Minimnya
Komunikasi Dengan Orang Tua
Terkadang orang tua tidak menyadari bahwa komunikasi
pada anak sangat penting. Orang tua harus memicu anak untuk berbicara. Ajaklah
anak untuk berbicara walaupun mereka belum mampu membalas perkataan anda dengan
sempurna.
Langkah Untuk Memulihkan Kemampuan
Berbicara
1.
Pemeriksaan Fisiologis dan Neurologis
Pemeriksaan menyeluruh oleh dokter untuk mendeteksi
apakah penyebab keterlambatan berbicara tersebut. Apakah disebabkan oleh
gangguan pendengaran atau gangguan perkembangan otak pada anak.
2.
Pemeriksaan Psikologis
Pemeriksaan secara psikologis bertujuan untuk
mengetahui tingkat inteligensi secara tingkat perkembangan sosial-emosional anak. Hambatan-hambatan yang dialami oleh anak dapat
mempengaruhi kemampuan emosional dan intelektualnya.
Jika speech
delay atau keterlambatan berbicara ini terdeteksi lebih awal dan diberi
penanganan yang tepat maka secara perlahan kemampuan berbicara pada anak dapat
meningkat. Oleh karena itu orang tua harus lebih peka terhadap tahap-tahap
perkembangan berbicara anak.