Aplikasi Teori Operant Conditioning Skinner dalam kehidupan sehari-hari



Image from Youtube.com

Tingkah Laku Abnormal
Skiner berpendapat bahwa tingkah laku abnormal berkembang dengan prinsip yang sama dengan perkembangan tingkah laku normal. Tingkah laku abnormal dapat diganti dengan tingkah laku normal dengan cara  sederhana, yakni dengan memanipulasi lingkungan. Adapun beberpa kegagalan dalam belajar, antara lain :
1. Kekurangan tingkah laku, tidak memiliki repertoir respon yang dikehendaki karena miskin reinforcement.
2. Kesalahan penguatan
3.  Kesalahan memahami stimulus
4.  Merespon secara salah
Dari sini ita dapar menyimpulkan bahwa bahwa tingkah laku abnormal itu dapat diganti dengan cara sederhana, yakni dengan memanipulasi  reinforsemen lingkungan, mengikuti kondisioing operan dan kondisioning responden.


Terapi Aversi
      Pada kontrol diri, aversi dilakukan oleh individu sendiri, sedangkan pada terapi aversi pengaturan kondisi aversi diciptakan oleh terapis, misalnya ketika seorang remaja yang senang berkelahi lalu dihadapannya ditunjukkan foto teman yang  kesakitan, pada saat yang sama remaja tersebut diberi kejut listrik. Kejut listrik ini diharapkan terjadi proses pembalikan reinforsemen positif (senang menyakiti teman) berubah mejadi reinforsemen negatif (tidak tega, perasaan iba) pada temannya karena ia ikut merasakan sakitnya terkena kejut listrik.

Reward/Punishment
      Strategi terapi ini cukup efektif untuk memperbaiki tingkah laku individu dengan melibatkan figur yang ada disekelilingnya, pada anak-anak biasanya yang menjadi figur adalah sosok orang tua sedangkan pada saat anak berada dilingkungan sekolah maka yang akan menjadi figur mereka adalah guru.
      Menurut Skinner ada dua prinsip umum  yang berkaitan dengan operan conditioning, yaitu setiap respon yang diikuti oleh pemberian reward atau hadiah yang bekerja sebagai reinforcement stimuli  akan cenderung diulangi, dan reward atau reinforcemen stimuli  akan meningkatkan kecepatan terjadinya respon. Skinner membagi istilah reiforcement dan punishment ke dalam dua bentuk, antara lain :
 
·         Reinforcement Positif
Apabila individu diberikan sesuatu yang disukai dengan harapan akan meningkatkan perilaku sesuai dengan apa yang diharapkan. Contoh : guru memberikan nilai tambahan bagi muridnya yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.

·         Reinforcement Negatif
Mengurangi sesuatu yang tidak disukai untuk meningkatkan perilaku sesuai dengan apa yang diharapkan. Contoh : salah satu siswa tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik karena sinar matahari membuatnya silau, lalu tirai jendela pada ruang kelas tersebut ditutup agar sinar matahari tidak membuat para siswa silau sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan lancar.

·         Punishment Positif
Punishent Positif adalah ketika terjadi penambahan sesuatu yang tidak disukai untuk menghilangkan atau menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan. Contoh : ketika seorang siswa terlambat datang ke sekolah kemudian diberikan hukuman berupa lari menglilingi lapangan sebanyak 2 kali, lalu setiap siswa tersebut kembali terlambat maka akan diberikan tambahan hukuman untuk memberikan efek jera sehingga siswa tidak terlambat.

·         Punishment Negatif
Mengurangi atau menghilangkan sesuatu yang disukai untuk mengurangi perilaku yang tidak diharapkkan. Contoh :

Kritik Terhadap Pemikiran Skinner
1.      Teori Skinner tidak menghargai harkat kemanusiaan. Manusia bukanlah mesin yang hanya diatur oleh lingkungan, manusia juga bukan robot tatapi manusia adalah organisme yag memeiliki kesadaran untuk bertingkah laku dengan bebas dan spontan.
2.      Generalisasi tingkah laku merpati mematuk makanan menjadi tingkah laku manusia yang sangat kompleks, terlalu jauh/luas.
3.      Gabugan pendekatan nomotetik idiografik dalam penelitian dan pengembangan teori banyak menimbulkan masalah metodologis.
4.      Pendekatan Skinner dalam terapi tingkah laku secara umum dikritik hanya mengobati simptom mengabaikan penyebab internal mental dan fisiologis.


Alwisol, 2009 :Psikologi Kepribadian, Malang, UMM Press
Walgito, Bimo, 2005 : Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Penerbit Andi