Cara melakukan Empati yang baik

Pict by Dilfbloggen.dk

Berikut ini akan ada cara berempati yang baik yang dikemukan oleh Sofyan S. Wilis dalam bukunya yang berjudul Konseling Individual Dalam Teori Dan Praktek. Yakni sebagai berikut:
·         Kosongkan pikiran dari rasa/sikap egoistik


  • Amati bahasa tubuh klien, seperti emosi, air muka (mimik), gerak isyarat, dan gerakan yang membawa pesan emosional.
  • Rasakan kehidupan emosi klien, dan berusaha berada dalam kehidupan internal klien.
  • Amati verbal klien yang membawa emosi
  • Intervensi dengan persyaratan efektif, sesuai dnegan keadaan emosi klien (refleksi feeling).

Dari urutan kegiatan di atas ada dua langkah penting untuk memahami emosi klien melalui empati, yaitu pertama, secara tepat merasakan dunia klien melalui perilakunya. Kedua, secara verbal konselor berbagi pengalaman dengan klien. Jadi dengan demikian untuk dapat memahami emosi klien, seorang konselor harus masuk langsung ke dunia klien melalui perilakunya. Seperti misalnya konselor melihat perilaku klien saat diberikan wawancara. Dengan demikian akan memudahkan konselor ikut dalam pikiran klien. Yang kedua adalah mengikuti alur yang dikatakan klien (verbal klien). Jika klien merasa sedih dan mimiknya juga sedih maka konselor juga harus demikian. Jangan sampai jika klien menAgatakan atau menceritakan pengalamannya yang sedih, lalu konselor tersenyum atau tertawa. Hal ini tidak akan membuat klien nyaman.


Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual: Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.