Pengertian Agresivitas lengkap

Pict by Merdeka
Definisi Agresivitas
            Festinger (dalam Suroso, 2010) mengatakan bahwa apabila seseorang berada dalam situasi massa akan lebih cenderung bertindak agresif dikarenakan terjadinya deindividuasi. Individu merasa bagian dari massa dan kehilangan identitas sosialnya. Dijelaskan dalam Sarwono dan Meinarno (2011) bahwa agresi merupakan tindakan melukai yang disengaja oleh seseorang/institusi/kelompok terhadap orang lain/institusi lain/kelompok lain. Selain itu Kartono (1991) memberikan penjelasan bahwa agresi adalah suatu ledakan emosi dan kemarahan hebat perbuatan yang menimbulkan permusuhan yang ditunjukkan kepada seseorang atau benda.    
            Sementara itu, Berkowitz (1993) mendefinisikan agresivitas sebagai usaha atau tingkah laku yang sengaja dilakukan untuk melukai atau menghancurkan orang lain baik secara fisik maupun secara psikologis. Keinginan ini relatif melekat untuk menjadi agresif dalam waktu dan situasi yang berbeda. Dapat dikatakan juga bahwa agresivitas sebagai kecenderungan untuk menjadi agresif. Namun, agresi tidak sama dengan amarah. Karena menurutnya agresi berhubungan dengan perilaku yang disengaja sebagai usaha untuk tujuan tertentu seperti menyakiti orang lain, baik fisik maupun psikis, jadi tindakan agresi adalah tindakan yang memiliki tujuan. Dalam teori lain Berkowitz juga mengatakan bahwa agresi adalah kekerasan yang dilakukan secara paksa dan tindakan menyerang pada hak orang lain. Menurut Sarlito (2002) setiap perilaku yang merugikan atau menimbulakn korban pada pihak orang lain disebut perilaku agresi.
            Robert Baron (1994) juga mendefinisikan agresi  sebagai siksaan yang diarahkan secara  sengaja dari berbagai bentuk kekerasan terhadap orag lain. Baron juga mendeskripskan agresi sebagai bentuk perilaku ang dimaksudkan untuk menyakiti atau melukai orang makhluk hidup lain yang terdoronng untuk untuk menghindari perlakuan itu.
            Dari teori-teori yang telah disebutkan diatas maka peneliti mendefinisikan agresi sebagai tindakan merugikan dengan menyakiti atau melukai orang lain baik melalui tindakan kekerasan fisik maupun secara verbal dengan tujuan tertentu. Tidak mungkin seseorang melakukan tindakan agresif tanpa adanya tujuan.