Sejarah Terapi Meditasi (Meditative Therapy)



Sejarah
Secara spesifik praktek meditasi sudah berkembang sepanjang abad. Mencerminkan wawasan kecenderungan dan budaya dari praktisi. Contohnya praktek dasar yang dilakukan Budha sekitar 2500 tahun lalu yang telah banyak di pertahankan keasliannya di Asia Tenggara, dijabarkan secara lengkap ke mazhab praktik yang menekankan perbandingan di Tibet dan digabung dengan Taoisme dan aliran lain hingga ke Zen di Jepang (Corsini, 1981).
Pada mulanya praktek meditasi memang dilaksanakan dalam konteks ritual suatu agama, atau tradisi spiritual tertentu (Suwandi, 2002). Tujuan utama pelaksanaa meditasi adalah untuk meningkatkan kehidupan rohani dan mencapai kesadaran ketuhanan. Oleh karena itu praktek meditasi tidak bisa dilepaskan dengan ajaran-ajaran agama dan selalu terkait dengan masalah ritualitas dan teologis suatu agama.
Pada pertengahan abad 20 praktek meitasi dari tradisi agama dan spiritual di Timur mulai banyak dipelajari dan dipraktekkan dibarat. Salah satu metode meditasi yang sangat terkenal adalah Transendental Meditation (TM) yang dikembangkan dan disebarluaskan di Eropa dan Amerika oleh Maharishik Mahes Yogi. Melalui metode ini latihan meditasi menjadi suatu aktivitas yang mudah dilakukan oleh siapa saja, sehingga menstimulasi berbagai metode meditasi yang lain. Wulff (dalam Suwandi, 2002) mengungkapkan bahwa sebagian besar penelitian meditasi dilakukan dengan mengacu pada teknik meditasi TM dan dilakukan oleh para ilmuan yang mendukung teknik TM.
Perkembangan praktek meditasi menjadi semakin menyebar dan kokoh dikalangan psikologi, setelah muncul gerakan Psikologi Transpersonal. Aliran ini memproklamirkan diri ebagai mazhab ke empat, setelah psikoanalitis, behaviorisme, dan humanistik. Psikologi Transpersonal memfokuskan diri pada bentuk-bentuk kesadaran manusia, kususnya taraf kesadaran ASC (Altered States Of Consciousness). Taraf kesadaran ini dapat dicapai melalui latihan meditasi.
Latihan meditasi tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa atau yang sudah lanjut usia. Bahkan akhir-akhir ini ada usaha untuk memasukkan latihan meditasi kedalam kurikulum di sekolah seperti yang disarankan oleh Miller dan yang sudah diterapkan secara intensif oleh Herzog (dalam Suwandi, 2002). Dalam bidang pendidikan meditasi ternyata dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi siswa, kreativitas siswa dan mengatasi siswa yang bermasalah.