Teknik dan Contoh Kasus Penerapan Terapi Meditasi (Meditative Therapy)


Pict by TejaSurya.com

A.    Teknik Meditasi
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bermeditasi. Sebagian besar orang melaksanakan  meditasi dengan posisi duduk dilantai dan kaki bersila. Cara duduk dalam menalkukan meditasi untuk orang yang lanjut usia tidak diakukan dengan menyilangkan kedua kaki mereka di lantai. Pada usia tua, manusia kehilangan kemampuan, kekuatan dan kelenturan tubuhnya sehingga akan menyusahkan jika orang tua diminta untuk menyilangkan kakinya di lantai. Untuk itu pada orang tua akan lebih baik jika mereka diminta untuk duduk di bangku saja. Duduk di bangku yang memiliki sandaran untuk tangan dapat dimanfaatkan juga untuk beristirahat dan melemaskan tangannya. Ada yang memilih duduk di bangku dengan disertai bantal yang menambah kenyamanan (Morone dan Greco, 2014). Esensi dari semua latihan meditasi adalah pemusatan perhatian. Menurut Suwandi (2002) berikut adalah beberapa teknik meditasi menggunakan objek tertentu, antara lain :
1.      Meditasi menghitung pernafasan.
Disini seseorang bermeditasi dengan menghitung keluar masuknya pernafasan dari hidung. LeShan (1974) menyarankan untuk menghitung dari satu sampai empat saja. Kemudian diulang-ulang lagi. Tujuan utamanya adalah memperhatikan hitungan bukan menghitung itu sendiri.
2.       Meditasi pernafasan
Pada meditasi pernafasan ini pusat perhatian diarahkan pada kegiatan pernafasan itu sendiri, bukan pada kegiatan menghitung. Adapun instruksinya adalah sebagai berikut :
·         Duduklah dengan sikap sesantai mungkin. Usahakan punggung tegak. Pandangan lurus kedepan, lalu pelan-pelan pejamkanlah mata anda.
·         Tetaplah duduk dengan tenang dan santai. Usahakan mengosongkan pikiran, bersifatlah pasif dan diam. Tanpa berbuat apa-apa. Tanpa berfikir apa-apa.
·         Sekarang pusatkanlah perhatian pada pernafasan anda. Sadarilah udara yang keluar dan masuk lewat hidung anda. Janganlah memperhatikan gerakan dada anda yang naik dan turun, yang disebabkan mengembang dan mengempisnya paru-paru anda ketika bernafas. Tetaplah memperhatikan udara yang keluar masuk lewat hidung anda
·         Janganlah berusaha mengatur pernafasan anda. Ini bukanlah latihan pernafasan, tetapi latihan penyadaran. Oleh karena itu tugas anda hanyalah mengamati keluar masuknya udara dari hidung.
3.      Meditasi Suara.
Objek yang dijadikan pusat perhatian dalam meditasi ini adalah suara, baik yang ada didalam diri maupun yang ada disekitar. Teknik ini juga sering disebut meditasi penyadaran suara.
4.      Meditasi Visual
Dalam meditasi visual ini, seseorang harus memilih satu objek sebagai stimulus untuk memusatkan perhatian. Misalnya menggunakan sekuntum bunga mawar merah atau lilin yang menyala kemudian diletakkan 2-3 meter di depan orang dimana ia merasa nyaman untuk memandangnya.
5.      Meditasi Gelembung Pikiran
Meditasi ini juga disebut sebagai penyadaran pikiran, karena dilaksanakan dengan memperhatikan pikiran-pikiran yang muncul. pikiran-pikiran itu bisa diibaratkan sebagai gekembung-gelembung udara yang muncul dari air ketika air itu diberi sabun. Berikut adalah salah satu bentuk instruksi meditasi yang mirip dengan meditasi geembung pikiran.
·         Duduklah dengan sikap sesantai mungkin. Usahakan punggung tegak. Pandangan lurus ke depan. Lalu pelan-pelan pejamkanlah mata anda.
·         Sekarang saya minta anda membayangkan diri anda duduk di belakang sebuah jendela kaca. Tugas anda adalah mengamati orang-orang yang lewat di jalanan di depan jendela itu.
·         Di sini anda betul-betul hanya menjadi penonton pasif. Anda hanya mengamati orang-orang yang lewat, tanpa bisa menyapa atau bertanya kepada orang-orang itu. Meskipun orang itu sangat anda kenal.
·         Nah, seperti itulah gambaran tugas anda untuk mengamati pikiran anda sendiri. Orang-orang yang berlalu lalang di depan jendela itu adalah pikiran-pikiran anda sendiri yang muncul secara bergantian. Tugas anda adalah mengamati pikiran-pikiran itu.
·         Mulailah mengambil posisi sebagai pengamat pasif.
·         Amatilah pikiran saja yang timbul.
·         Sekali lagi tugas anda hanya mengamati saja. Tidak memberi penilaian. Tidak menganalisnya. Dan tidak mengikuti kemana pikiran itu pergi.
·         Jika pikiran yang sama timbul berulang-ulang, biarkan saja. Jika tidak ada pikiran yang muncul, tunggu saja sampai ada yang muncul lagi.
·         Lakukan latihan ini terus sampai ada instruksi selanjutnya.....
·         Sekarang saya akan menghitung satu sampai tiga secara terbalik. Setelah selesai, anda boleh membuka mata kembali dan latihan ini selesai sampai disini.

6.      Meditasi dengan Mantra
Ini adalah satu bentuk meditasi yang paling banyak dilakukan orang. Mantra disini diartikan sebagai suatu kata atau frasa yang dibaca berulang-ulang (dzikir dalam islam). Meditasi ini biasanya lebih baik jika dilakukan dengan mengikuti satu ajaran agama tertentu.


B.     Contoh Kasus
N (laki-laki) merupakan salah satu fresh graduated salah satu SMA di Jawa Tengah. N adalah seorang marketing di salah satu perusahaan farmasi yang berada di pulau Dewata. Sejak awal bekerja N sangat tertekan karena perusahaan menuntut untuk cepat beradaptasi dengan sistem perusahaan.  Meskipun N bekerja dengan sangat rajin setiap harinya, ia tetap berusaha untuk bekerja secara profesional karena ia menyadari bahwa kontrak kerjanya masih panjang.
 Akhir-akhir ini N merasa  pusing dan lebih mudah marah. Hal ini disebabkan oleh pekerjaan yang menumpuk dan terus bertambah. Satu pekerjaan belum sampai N selesaikan, tetapi sudah bertambah lagi tugas yang diberikan oleh atasan. Akan tetapi N tidak terlalu mempermmasalahkan tugas yang menumpuk dan terus bertambah, karena N menyadari hal tersebut adalah tugas yang harusnya ia kerjakan.
Pada suatu hari atasan N marah kepada N karena N salah memasukkan data. Atasa N sangat marah padanya. Hal ini membuat N semakin stres dan malas untuk bekerja. Pernah sesekali N berkeinginan untuk  keluar dari pekerjaan tersebut. Ketika  bekerja,  N mulai paranoid dengan peristiwa yang akan terjadi di kantor, N khawatir akan terjadi sesuatu saat ia bertemu dengan  atasannya, sehingga N sering menghindar. Tekanan yang terus berlanjut membuat N mengalami perubahan perilaku, yaitu N lebih sering marah dengan rekan kerjanya, sulit berkonsentrasi, dan emosi  tidak stabil, kehilangan nafsu makan dan sulit tidur.
N mulai tidak masuk kerja karena sakit, setelah periksa ke dokter ternyata tekanan darah N meningkat ( Hipertensi).  Setelah N memriksakan diri ke dokter, N dinyatakan terkena hipertensi. Karena itulah N sering pusing, marah- marah dan emosinya tidak terkontrol. N mengikut saran dokter untuk rawat jalan, akan tetapi hipertensinya masih sering kambuh.


C.    Analisis
Stres kerja membuat indivdu tertekan. Keadaan yang tertekan membuat tubuh menjadi cepat lelah, karena tubuh banyak menghabiskan energi. Hal tersebut dapat memicu munculnya sakit fisik bagi individu. Seperti gambaran kasus diatas N mengalami hipertensi. Hipertensi dipicu oleh stres, tubuh banyak mengeluarkan energi dan daya tahan tubuh mulai melemah. Keadaan tubuh yang lemah membuat individu mudah diserang penyakit, salah satunya adalah hipertensi.
Teori hipnosis menjelaskan meditasi dilakukan dengan mmusatkan perhatian seseorang pada objek meditasi, yaitu benda, napas, atau mantra, sehingga semakin lama individu makin tidak merasakan rangsangan disekitarnya (Sarafino dalam Suwandi,2002). Melalui meditasi N dapat memusatkan perhatiannya terhadap pernapasan sehingga rasa sakit akibat hipertensi dapat berkurang.
Meditasi secara rutin dapat menurunkan dimensi negatif dari stres psikologis, kecemasan dan depresi (Goyal. Dkk dalam Jama Internal Medicine, 2014). Penelitian Goyal (2014) menyebutkan meditasi mindfulness dapat mengurangi stres jika dilakukan 20 hingga 27,5 jam selama 8 minggu. Meditasi Transendental dapat mengurangi stres jika dilakukan 16-39 jam pada 3 bulan hingga 12 bulan pelatihan. Dari hasil penelitian tersebut N dapat melakukan meditasi mindfulness selama 20-27,5 jam dan dilakukan selama 8 minggu agar masalah kesehatan (Hipertensi) uang disebabkan oleh stres dapat menurun. Meditasi memunclkan kondisi rileks pada tubuh. Hasil penelitian dilakukan Subandi dan Umami (2007) menyatakan meditasi dapat menimbulkan kondsi rileks yang selanjutnya dapat menurunkan keluhan fisik. Pemicu muculnya hipertensi apda N adalah stres yang disebabkan oleh syaraf diotak mengalami ketegangan. Melalui meditasi yang rutin syaraf yang tegang perlahan-lahan akan menjadi rileks.
Penelitian Hirai menyebutkan bahwa meditasi dapat mengubah gelombang dalam otak manusia. Gelombang berubah dari gelombang betha, alpha dingga tetha. Gelombang otak umumnya muncul ketika manusia sedang tidur, akan tetapi melalui meditasi gelombang otak dapat dimunculkan meskipun individu dalam keadaan sadar. Adanya gelombang alpha dalam otak membuat individu lebih rileks baik psikis ataupun fisik. Apabila N rutin melakukan terapi meditasi maka gejala fisik dan psikisnya dapat berkurang. 


Daftar Pustaka

Fudyartanto, K. (2003). Psikologi Kepribadian Timur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Goyal, M., Sight, S., Erica, & Sibinga. (2014). Meditation Program For Psychological Stress And Well Being A Systematic Review and Meta Analysis. Jama International Meditation Vol 174 No 3, 358-368.
J, R., & Corsini. (1981). Handbook of Innovative Psychotherapies. New Jersey: Wiley.
Morone, N. E., & Greco, C. M. (2014). Adapting Mindfulness Meditation for The Older Adult. Springer, 610-612.
Suwandi, M. A. (2002). Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

  NB : Daftar Pustaka pada semua postingan Terapi Meditasi tertera di atas